-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 12 bag 2.

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 12 bag 2. Nandini sedang menghias tempat tidur dengan tulisan 'THANK YOU' menggunakan kelopak bunga. Dia terlihat bahagia, "aku berharap kau akan menyukai hadiah ini..." Nandini menyentuh perutnya dan berkata kalau selain kabar baik itu, di tak punya hal lain sebagai hadiah, "Rajdeep aku tahu, kau tak menginginkanbayi ini. tapi kau bisa menerima Mauli. Aku yakin kau juga akan menerima bayi ini. Bayi ini akan memberi kita awal yang baru. AKu janji, itu pasti akan terjadi..."

Lalu terdengar bel pintu. Nandini dengan besemangat berlari keluar. DI depan cermin dia merapikan dirinya. lalu peri membukakan pintu. Rajdeep berdiri didepan pintu dan menegur nandini, "kenapalama sekali? Apakah kau tuli?" nandini dengan gugup menyahut, "aku..." Rajdeep tak perduli. Dia melangkah masuk. Nandini hendak menutup pintu ketika seorang wanita muncul di depan pintu. Waniat itu menatap hpnya dan tidak memperdulikan nandini. Nandini merasa heran.

Rajdeep menyuruh wanita bernama Tina itu masuk. Si wanita melangkah masuk dan duduk di sofa. Nandini bingung. Dengan terbata-bata dia bertanya pada Rajdeep, "Rajdeep... siapa dia?" Sambil menuang minuman di dua gelas, rajdeep balik bertanya, "menurutmu, dia siapa?" Lalu rajdeep membawa dua gela situ dan menghampiri Nandini, "ini hadiahku.." Nandini tertegun. Rajdeep mengejek, "itu karena kau tidak berharga.."

Rajdeep melewati nandini dan duduk di sofa di samping Tina. Rajdeep memberikan salah satu gelas pada Tina dan mengajaknya Tos. tina menurut. Nandini terpukul melihat semua itu. Dia memohon, "tolong dengarkan..." Rajdeep mengejek, "dengaran apa? ya, aku membawa dia kesini. Apa kau ada masalah?" Lalu rajdeep mencumbu Tina di hadapan Nandini. Dengan mata berkaca-kaca nandini bertanya, "tapi Kenapa? Kau kenapa..." Rajdeep berkata kalau dirinya tidak pernah melupakan penghinaan yang di terimanya, "kau menolakku kemarin. Jadi aku menyusun rencana untuk diriku sendiri..." lalu Rajdeep kembali mencumbu Tina.

Nandini memohon agar rajdeep tidak melakukan itu., Rajdeep tidak perduli. Dia menuduh Nandini terlalu sombong dan dia akan menunjukan dimana tempat nandini sebenarnya. lalu Rajdeep menindih Tina. Nandini menutup wajahnya dan menyebut nama tuhan. Rajdeep bangkit dan menegur nandini, "Tuhanmu tidak ada di surga. Tuhanmu ada di sini, di depanmu. Suamimu adalah Dewamu. Kau mendorongku kemarin tanpa perasaan..." Nandini teringat apa yang sudah dia lakukan kemarin. Rajdeep berkata, "kau seharusnya bersyukur, aku tidak membawa pulang istri baru."

nandini memohon pada rajdeep agar tidak melakukan itu. rajdeep mendorong nandini dan menuduh nandini berbohong. nandini heran, "aku berbohong?" Rajdeep menjawab, "kau membuat rencana untuk bertemu temanmu di belakanngku kan?" Nandini menyangkal, "aku tidak tahu kalau Mauli ada di sana. AKu tidak tahu kalau aku akan bertemu Mauli.." Rajdeep menyuruh nandini diam. lalu dai mengajak Tina ke kamar. Nandini memohon agar rajdeep ridak melakukan itu. tapi Rajdeep tidak perduli. Dia mengejek Nandini, "besok lagi, kau harus berpikir sebelum mengusir aku dari kamat. Dan kau tidak akan menemui temanmu di belakangku. Sekarang kau akan tahu, pria seperti apa diriku..." lalu Rajdeep menggandeng Tina kekamar. Nandini tak bisa melakukan apapun, selain menangis.

Rajdeep masuk ke kamar dankaget melihat dekorasi yang di buat nandini, "Thank You?" Nandini berdiri di pintu. Rajdeep menghampirinya, "wow..terima kasih sayang. malam ini pasti sangat indah.." Nandini memohon pada rajdeep. Rajdeep mengancam nandini, "sejujurnyaa, akus engaja melakukan ini dengan sepengetahuanmu. tapi kalau kau mau, aku bisa melakukannya di depanmu.." Nandini terperanjat. Rajdeep memainkan mimik mukanya untuk mengejek nandini. Nandini tak sanggup bersuara. Rajdeep mendorong nandini keluar dari kamar dengan kasar, hingga tubuh nandini menghantam tembok. tanpa menghiraukan nandini, rajdeep menutup pintu kamar. Nandini menangis ksakitan ketika duri bunga mawar menusuk tanganya hingga berdarah.

Disaat bersamaan, Mauli sedang memasang plester untuk menutup luka di tangan Kunal. Kunal menatap Mauli yang terlihat tegang, "sayang, ada apa?" Mauli dengan berat hari berkata, "Kunal, tidak mungkin itu sebuah kebetulan, setiap kali kau bertemu nandini, dia pasti mengalami kecelakaan. kau telah menolongnya 2 kali. Kapanpun kau bertemu dia, dai pasti sedang dalam masalah. itu artinya dia dalam masalah yanng besar. Dan dia tak mampu menyingkar masalah itu." Kunal dan Mauli saling pandang.keduanya sama-sama tegang.

Nandini menangis sedih dan terpukul. Dalam kamar, Rajdeep sedang berdansa bersama Tina. Keduanya tertawa bahagia. Sementara Nandini merana dalam tangis.

Mauli merasa bersalah karena tidak menanyai nandini dengan jelas, "apakah dai dalam masalah? apakah dia tidak bahagia? kalau aku sempat bertanya, pasti dia menjawab iya. Karena Rajdeep adalah ancaman terbesar dalam hidup nandini." Kunal coba menenangkan mauli. tapi Mauli berkeras. Dia tetap merasa kalau nandini sedang dalam masalah. Mauli ingin bertemu Nandini lagi. Kunal berjanji kalau besaok mereka akan menemui nandini lagi,"sekarang ayo tidur, aku ngantuk..."

Kunal membaringkan tubuhnya. Mauli meletakkan kepalanya di ada Kunal. Kunal mendekapnya. Mauli berkata, "kunal, aku ingin sesuatu. tapi kau harus berjanji tidak akan menolaknya.." Kunal setuju. Mauli ingin bertemu Nandini, "sekarang.." Kunal terbelalak.

Nandini masih menangis dan rajdeep masih sibuk mencumbu Tina. Mauli dan Kunal masuk kedalam mobil dengan wajah tegang. Saat sambuk pengaman sudah terpasang, Mauli berkata, "bolehkah aku mengatakan sesuatu, sayang?" Kunal menyahut, "katakanlah sayang.." mauli mengelus wajah Kunal dan berkata,"kaus angat baik. AKu tahu kau tidak percaya dengan ketakutanku, tapi kau tetap mau menemaniku.." Kunal menjawab, "aku sudah berjanji bahwa aku akan selalu bersamamu. Sejujurnyam aku harus berterimakasih pada nandini, kita keluar malam-malam karena dia.."

Nandini sangat shock. Dia tak tahu dengan siapa dia harus membagi deritanya, "andai Mauli ada di sini bersamaku..." nandini menyentuh perutnya dan berjanji kalau semua akan baik-naik saja. Dia terus menangis tersedu-sedu dalam pedneritaan.  

Sementara Mauli tidak tenang. Wajahnay sangat tegang. Dia memberitahu Kunal, kalau sampai ketakutannya menjadi nyata, maka dia tidak akan membiarkan rajdeep begitu saja...  

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode