-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 11

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 11. Dengan mata berkaca-kaca menahan kegembiraan, mauli melihat kedatangan nandini. Tapi dia tak berani menatap langsung. nandini menddekati rajdeep yang duduk di sofa. Rajdeep bertanya mengapa nandini terlambat. Nandini menjawab, "ada antrian panjang di pemeriksaan keamanan untuk wanita..." Rajdeep menyuruh Nandini duduk di sampingnya diam-diam. nandini menurut.  Rajdeep menarik tangan nandini menyuruhnya duduk sambil berpesan agar Nandini selalu siaga dan tidak menunjukan betapa dia tidak beradap. Nandini terluka mendengar ucapan rajdeep. 

Mauli menatap Nandini dengan penuh kerinduan. Dia terduduk dengan limbung karena menahan perasaan. Melihat itu, resepsionis bertanya dengan cemas, "nyonya, apakah Anda baik-baik saja?" Mauli mengangguk, "ya, aku baik-baik saja." 

Rajdeep menatap Mauli dengan tatapan nakal penuh gairah. Dia menelpon Kunal, tapi tak tersambung. Lalu rajdeep berdiri dan mengajak Nandini pergi. Mauli mengawasi dengan cemas. Lalu hpnya berdering. Kinal menelpon. Mauli bicara dengan Kunal sambil menangis, "Kunal, nandini ada di sini..." Kunal berkata kalau dia akan segera tiba.

Rajdeep mengajak Nandini ke tepi kolam renang. Keduanya duduk di kursi yang tersedia di sana. Pelayan datang menyuguhkan minuman. Rajdeep bertanya letak toilet. Pelayan menunjukan tempatnya. Pelayan bertanya pada nandini apakah dia ingin memesan sesuatu? Rajdeep menjawab, "tidak. Dia tak butuh apa-apa.." Pelayan pergi. Rajdeep menyuruh Nandini duduk diam di tempat dan tidak bergerak, sementara dia akan pergi ke toilet, "kalau tidak orang-orang akan tahu kalau penampilanmu menipu..." Nandini mengangguk.

Dengan wajah murung nandini menaatap sekeliling. Saat melihat anak kecil bersama kedua orang tuanya, muncul seulas senyum di bibir Nandini. Anak itu main mobil-mobilan dan mendekati nandini. Nandini tersenyum ramah.

Mauli gelisah menunggu kedatangan Kunal, dai mondar-mandir di depan meja resepsionis. Kunal tiba dan segera menghampiri Mauli, "maafkan aku sayang, apakah kau baik-baik saja? Sebenarnya, dr Mathur tidak membiarkan aku pergi. Kaubaik-baik saja kan?" Mauli mengangguk, "ya, aku baik-baiks aja. Ayo cepat, mereka menunggu..." Kunal menggandeng Mauli dan keduanya bergegas keluar. Tapi baru beberapa langkah, Mauli menghentikan langakhny< "kunal..kunal, kau tahu tidak? Ku pikir kau harus pergi sendiri. Jika Rajdeepmelihatku, dia akan pergi. Dia juga akan membawa Nandini. kau pergilah, bilang padanya kalau kau akan memberinya bisnis. Setelah itu, aku akan bergabung denganmu.." Kunal setuju, "ku pikir kau benar. AKu peri duluan. hati-hati..."

Nandini masih mengamati si bocah yang sedang bermain. Dia menyentuh perutnya sambil tersenyum penuh harap. Mobil-mobilan si bocah tercebur kolam. Nandini melihat si anak hendak berlari hednak mengambilnya. Nandini berlari dan berniat menolong sianakdari jatuh ke kolam, tapi sayang, kaki nandini terpelset. Nandini tercebur ke kolam, sementara si anak selamat dan dibawah pergi kedua orang tuanya. Nandini berteriak minta tolong, tak ada yang menolongnya.

Kunal sedang berjalan keluar hotel ketika melihat seseorang berteriakminta tolong. Kunal tidak tahu kalau itu Nandini. Tanpa pikir panjang, Kunal segera menceburkan diri kedalam kolam untuk menolong nandini. Nandini hampir pingsan ketika Kunal menolongnya. Kunal memberi isyarat pada nandini agar menikuti dirinya. Nandini menurut. Kunal keluardari dalam kolam sambil membopong tubuh Nandini. Mauli sedang melangkah keluar melihat keduanya. Dia kaget saat mengenali nandini, "Nandini..."

Mauli berlari menghampiri Nandini. Dengan cemas dia menanyai nandini, "apakah kau baik-baik saja?" Nandini kaget melihat Mauli. Kunal menurunkan tubuhkan Nandini. Nandini mencoba berdiri tapi limbung. Mauli segera memeganginya, "apakah kau terluka?" Nandini terbatuk-batuk. Mauli menyentuh wajah nandini denga cemas. Nandini menatap Mauli dengan tatapan tak percaya. Kunal datang membawa handuk. Mauli mengambil handuk itu dan menyelimuti tubuh Nandini. nandini masih tertegun tak percaya. Mauli terlihat sangat cemas dan bingung. Dia membimbing nandini pergi.  Kunal mengusap airmatanya sambil tersenyum haru. 

Mauli membawa nandini ke kamar mandi. Sepanjang perjalanan, nandini terus menatap Mauli. Rajdeep melihat keduanya dari atas balkon. Rajdeep terlihat kesal. Dia membuntuti Mauli dan nandini.

Dalam kamar Mandi, Mauli mengeringkan tubuh dan rambut Nandini dengan handuk. Nandini mengawasinya dari cermin. Mauli menangis cemas campur haru. Nandini tertegun. Dia teringat masa-masa kebersamaan mereka dulu. Mauli pun begitu. Sambil emngeringkan rambut nandini, Mauli menitikkan airmata. Mauli nandini kedinginan. Dia mengosok telapak tangan nandini dengan tanganya. nandini hendak menggenggam tangan Mauli, tapi Mauli berbalik pergi untuk mengambil handuk kering yang lain.

Rajdeep tiba di luar kamar mandi dengan cemas dan penasaran. Dia ingin tahu apa yang di lakukan Mauli dan nandini di dalam. Rajdeep sangat tegang, "seharusnya mereka berdua tidak bertemu..."

Mauli melap wajah dan rambut Nandini. Nandini terus menatapnya. Karena tidak tahan, Nandini mengulurkan tangan untuk memeluk Mauli. tapi Mauli melangkah pergi untuk mengambil hairdryer. mauli mengeringkan rambut dan baju nandini dengan Hairdryer. Begitu Mauli meletakan Hairdryer, Nandini segera memeluknya erat. Mauli tertegun sesaat. Lalu perlahan dia membalas pelukan nandini. Kedua sahabat yang lama tak bertemu itu berpelukan sambil menangis. Lama keduanya berpelukan. Setelah pelukan terlepas, Mauli bertanya sambil menangis haru, "bagaimana kabarmu? Sunggu begitu hampa tanpamu. Aku tak bisa percaya..." Mauli mengelus rambut nandini.

Tiba-tiba Nandini merasa kesakitan. Dia memegangi perutnya. Mauli cemas, "apa yang terjadi nandini? Apakah perutmu sakit?" Nandini menggeleng. Mauli menduga kalau nandini tertelan air kolam, "aku akan memberimu obat.." Nandini menahan mauli, "mauli, aku...." Mauli menunggu apa yang akan di ucapkan Nanadini. nandini terbata-bata dan baru mengucap kata 'aku' ketika terdengar teguran Rajdeep, "ya, nyonya?" Nandini menatapRajdeep dengan wajah ketakutan. Dia mengusap airmatanya dengan cepat. Mauli heran melihat reaksi nandini.

Seorang wanita muncul dan menegur Rajdeep karena masuk ke toilet wanita. Rajdeep meminta wanita itu agar tidak berteriak. Wanita lain datang dan ikut bertanya, "apa yang kau lakukan di sini? Siapa yang mengizinkan kau masuk ke sini?" Rajdeep meminta kedua waniat itu agar tenang. Wanita itu berniat memanggil petugas keamanan. Rajdeep berkata kalau istrinya sedang tidak enak badan, "aku mencemaskan dia dan datang untuk menjemputnya." Mauli menggengam erat tangan Nandini yang ketakutan. Rajdeep mengajak nandini pergi. Mauli mencegah, "permisi!" Rajdeep balik menegur, "permisi! Dia tdiak enak badan." Mauli berkata kalau dirinya dokter. Rajdeep menyahut, "terserah, aku adalah suaminya. Dna dia tidak sehat. Ayo sayang, kita pergi!" Lalu rajdeep menarik Nandini pergi. Mauli tak bisa beruat apa. Pegangan tangan nandini terlepas. Mauli terlihat cemas.

Rajdeep dan Nandini keluardari kamar mandi. Kunal datang dan menyapa keduanya, "tuan Thakur?" rajdeep gembiar melihat kunal. Keduanya berjabat tangan. Kunal minta maaf karena terlambat, "sebenarnya aku coba menelponmu, tapu telponmu sibuk sekali.." rajdeep tergelak, "itu karena aku sibuk menelponmu. Bukankah ini hebat? Kita berdua sibuk saling telpon.." Nandini tersenyum.

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode