-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 4

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 4. Dengan wajah penuh harap, Nandini menoleh. Dia terkejut saat melihat rajdeep berdiri di depannya. Menghalangi pandangannya dari Mauli. Rajdeep menegur nandini, "apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau pergi ke toilet?" Nandini gugup dan berbohong kalau dirinya mencari rajdeep. Sementara nandini bicara dengan rajdeep, Mauli dan Kunal melangkah pergi. Raj melihat melihat tatapan Nandini dan menyahut, "aku ada di depanmu. Ap ayang salah dengan matamu?" Nandini berbalik hendak pergi ke kamarnya. Rajdeepmenahan, "aku membawamu ke sini bukan untuk istirahat, kau harus bersosialisai. Temui dokter di sini. Bicara manis pada orang-orang. Penuhi kewajibanmu sebagai istriku. Agar suamimu mendapat bisnis.." Nandini mengangguk dengan paksa. Lalu rajdeep melihat rambut nandini yang terikat. Dia membuka iakatan rambut Nandini dengan kesal dan mengurainya. lalu dia mengajak Nandini pergi.

Pelayan membawa Mauli dan Kunal ke bar kecil di tepi kolam renang. Pelayan minta maaf karena kamar keduanya belum siap. Kunal menarikkan kursi untuk mauli dan memesanminuman. Mauli mengeluh kakinya sakit dan dia ingin istirahat sebelum konferensi. Kunal mendapat ide, dia pamit pergi sebentar. Kunal peri ke resepsionis untuk memesan sesuatu. Dia melihat bouguet bunga mawat dan meminta setangkai. Kunal meminta pelayan memberikan bunga itu pada Mauli, istrinya yang duduk di bar, memakai baju pink.


Nandini dan rajdeep berjalan di sisi kolam renang yang lain. Mereka berpapasan dengan dr Mehta. Rajdeep memberitahu dr Mehta kalau Nandini mengundangnya makan malam. Rajdeep menyuruh nandini menyapa Dr Mehta. Nandini memberinya salam. Rajdeep dan Dr Mehta berbincang-bincang. Nandini menatap sekeliling dan terlihat mauli yang sedang duduk di bar sambil meneguk minuman. Nandini terlihat gembira. Nandini teringat semua kenangannya bersama Mauli. Dia ingin menghampiri mauli tapi takut pada Rajdeep. Nandini lalu pamit pada Rajdeep untuk pergi ke Toilet. Rajdeep menunjukan arahnya.

Nandini berjalan kearah yang di tunjuk rajdeep. tapi dia tidak pergi ke Toilet, tapi langsung kearah mauli. Seorang wanita menyapa nandini dengan ramah, "anda yang memnbuat hiasan buah ya?" Nandini melayani wanita itu sebentar sebelum melanjutkan langkahnya. Tapi begitu tiba ditempat, Mauli sudah tidak ada. Nandini kecewa. Dia bertanya pada pelayan tentang mauli, pelayan tidak tahu. Lalu pelayan untusan Kunal datang, dia memberikan bunga mawar setangkai pada Nandini, "dari suami Anda.." Nandini terlihat binggung. Dia gembira campur was-was. Dia melihat rajdeep yang melangkah kearahnya.

Rajdeep menegur Nandini dan bertanya tentang bunga di tanganya. Nandini bertanya bukankah rajdeep menggirimnya? Rajdeep tergelak, "apa pernag aku memberi bunga padamu?" Nandini terdiam. Rajdeep menyuruh Nandini mencari tahu siapa yang mengirim bunga dan mengambil kontaknya. Rajdeep ingin memiliki koneksi dengan dokter sebanyak mungkin dan menyuruh Nandini menjalankan tugasnya sebagai istri. Karena rajdeep ingin kaya. Lalu rajdeep membuang bunga di tangan Nandini dan menyuruhnya pergi menjalankan aksinya, berkenalan dengan banyak dokter.

Mauli membuka pintu kamarhotelnya dan kaget melihat dekorasi kamar hotelnya yang begitu romantis. Mauli sudah menduga siapa yang melakukan itu. Dia tersenyum gembira. Kunal menggagetkan Mauli dengan menaburkan kelopak bunga dari belakang. Mauli menoleh kearah Kunal dan tertawa. kunal mengucapkan selamat datang pada mauli. Kunal melihat tangan mauli yang kosong tanpa bunga mawar. Kunal bertanya, "mana bunga mawarnya?" Mauli balik bertanya, "bunga mawar apa?" Kunal kecewa, "...pelayan yang tidak bertanggungjawab.." Mauli menggoda Kunal, "mungkin bungamu di berikan pada gadis lain..." Sambil tertawa Mauli menchubby pipi Kunal, "kau telah memenangkan hati seorang gadis, Kunal.." Kunal memeluk Mauli, "tapi aku hanya ingin memenangkan hati istriku. Hanya itu saja yang kuinginkan.." Mauli tertawa bahagia karena kejutan yang di berikan Kunal. Kunal berkata kalau masih ada 1 kejutan lagi. 


Kunal membopong tubuh Mauli dan membaringkannya di tempat tidur. Mauli hanya menurut. Ketika Kunal hendak melepas sepatunya, Mauli melarang. Kunal menyuruh Mauli relax dan tenang. Mauli menurut. kunal menuang anggur dan memberikannya pada Mauli. Mauli menyeruput anggur itu. Kunal hendak memijat kaki mauli, mauli menolak. Kunal memaksa, dia menyuruh Mauli menutup mata dan menikmati pijatannya. Mauli takut dosa karena membuat kunal menyentuh kakinya. Kunal menyahut, "nanti kau akan melayaniku dan semua dosa akan lenyap.." 

Mauli mengelus pipi Kunal dan berkata, "entah kebaikan apa yang kulakukan dulu, hingga aku mendapatkan suami sebaik dirimu." Kunal protes, "hei.. tak perlu mencuri dialog ku ya. Lagipula, kau telah mencuri hatiku. Dasar kau pencuri!" Keduanya tergelak.

Dari kamarnya, Nandini menghubungi resepsionis. Dia menanyakan kamar di mana Mauli menginap dengan mengaku sebagai temannya. Resepsionis memberikan nomornya. Kunal sedang memijit kepala Mauli. keduanya hendak pergi ke pameran ketika telpon hotel berdering. Kunal kesal karena ada yang menggangu saat-saat romantis mereka. Dia melarang Mauli mengangkat telpon. Tapi Mauli berkeras. Dia mengambi telpond an menyapa, "hallo..."

Nandini tertegun mendengar suara Mauli. Dia tak mampu bicara, hanya menangis haru. Nandini teringat saat terakhir kali mereka bertemu. Mauli kembali menyapa. Nandini diam, hanya terdengar suara gemerincing gelang. Mauli tertegun. Wajahnya terlihat sedih. Dia teringat nandini yang gelangnya juga berbunyi gemerincing. Dengan gugup Nandini menutup telponnya. Mauli menggenggam telpon dengan wajah murung. Kunal menegurnya, "kalau tidak ada yang bicara di sebrang sana, kenapa kau masih memeluk telpon itu? Sinilah, suamimu sedang menunggumu dengan tangan terbuka.."


Penulis

Popular Posts

Daftar Episode