-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 27.

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 27. Polisi menanyai Rajdeep apakah dia mengkasari istrinya? Rajdeep menyangkal. Polisi menunjuk ke arah nandini, "apaka kau membawanya dengan paksa?" Rajdeep pura-pura tersinggung, "apakah aku nampak seperti orang yang kasar pada orang lain?" Mauli menyakinkan polisi kalau dia melihat dengan mata kepala sendiri, "dia sedang berbohong. Ayo ikut denganku ke adalam pasar jika Anda tidak percaya padaku. Dia menamparnya di hadapan semua orang. Dia menyakitinya setiap hari."

Rajdeep tersenyum, "pak, tak perlu pergi kedalam pasar. Anda bisa tanya langsung pada istriku. Dia saksinya.." Lalu tanpa persetujuan polisi, Rajdeep mengajak Nandini keluar dari mobil dan membawanya kehadapan para polisi dan Mauli. Polisi menanyai Nandini, "nyonya, apa yang terjadi?" Nandini terdiam dalam binggung dan takut. Mauli meminta nandini memberitahu inspektor bagaimana Rajdeep menamparnya. Rajdeep ikut menyuruh Nandini memberitahu polisi, "katakan pada inspektor semuanya, jangan ragu.."

Nandini tak mampu bicara. Dia terdiam kaku. Mauli memaksa nandini bicara, "jengan diam saja. Katakan pada polisi apa yang terjadi di pasar tadi! Dia menamparmu kan?" Nandini menatap Mauli dengan wajah tegang dengan mulut terkatup rapat. Mauli terlihat putus asa. Rajdeep tersenyum licik. Mauli mendekati nandini dan membujuknya, "Nandini, kebisuanmu akan membuktikan kalau Rajdeep benar selamanya. Dan membuat semua suami berpikir kalau istrinya lemah. Lalu  memperlakukan istrinya dengan kasar dan menganiaya mereka. Jangan lakukan itu, Nandini. Kau tidak lemah seperi sangkaan Rajdeep! Kenapa kau takut padanya? Aku ada bersama mu!"

Nandini menatap Rajdeep. Rajdeep balas menatap nandini. Mauli gusar, dia memaksa Nandini bicara. Polisi menengur Mauli, "Nyonya, sepertinya tidak ada pengaduan di sini. Kami akan pergi..." Mauli terperanjat tak percaya. Dia menatap nandini penuh harap sekaligus putus asa. Rajdeep berkata pada Mauli, "permisi Nyonya, kalau investigasimu sudah selesai... aku akanmembawa istriku pergi." Rajdeep minta persetujuan polisi. Polisi mengizinkan dai pergi. Mauli terpukul.

Rajdeep menggandeng nandini menuju ke mobil. Nandini menatap Mauli dengan tatapan binggung. Lalu semua kekasaran yang di lakukan Rajdeep padanya kembali terlintas di matanya. Juga ketulusan Kunal saat memintanya untuk kuat dan menyingkirkan Rajdeep dari hidupnya. Bagaimana Rajdeep selalu mengancamnya dan permohonan Mauli agar nandini tidak pernah meninggalkan dirinya lagi. Dan puncaknya, ketika Nandini ingat bagaimana Rajdeep menendang perutnya dan membunuh calon bayi dalam kandungannya. 

Polisi sudah melangkah ke mobilnya ketika Nandini berteriak memanggil mereka, "Isnpektur....!" Polisi menoleh kearah nandini. Rajdeep kaget, "istriku, apa yang kau lakukan?:" Nandini mendorong rajdeep dan berlari kearah polisi. Mauli menyambut Nandini. Keduanya menghadap polisi. Polisi menanyai Nandini, "ada apa nyonya?" Nandini membeirtahu polisi kalau Rajdee pmemang suaminya, "tapi dia memukuli aku setiap hari. Dia menamparku di hadapan semua orang di pasar." Rajdeep coba membujuk Nandini, "istriku, apa yang kau katakan?"

Polisi menyuruh Rajdeep melepaskan pegangannya di pundak Nandini. Rajdeep memberitahu polisi kalau nandini sedang ketakutan, "pikirannya sangat lemah, dan Mauli menghasut dia.." Nandini menyela, "dia memaksaku pulang dan aku tidak mau. Lalu dia datang ke rumah temanku, dai berteriak dan membentakku. Tolong lakukan sesuatu, aku takut padanya... tolong!" Mauli merangkul Nandini yang gemetar ketakutan. Melihat itu, inspektur segera bertindak. Dia menyuruh anak buahnya menangkap Rajdeep. 

Rajdeep menyerah dengan pasrah. Dia mengangkat tangannya dan mengikuti polisi dengan suka rela. Tapi begitu hendak masuk kedalam mobil, rajdeep menatap Mauli dan nandini bergantian sambil mengancam, "aku akan ingat ini, Nandini. Kau juga Mauli! Aku akan membalas semua ini di waktu yang tepat.."  Sepeninggal Rajdeep dan Polisi, Mauli memuji Nandini, "Aku bangga padamu!" Lalu kedua sahabat baik saling berpelukan.

Pulang kerumah, Mauli langsung membuat pudding nasi. Kunal heran, "siapa yang ulang tahun?" Smabil menata mangkok pudding diatas nampan, Mauli menjawab, "ulang tahun seseorang..." Kunal penasaran, "bagaimana aku bisa tidak tahu kalau ada yang ulang tahun hari ini.." Mauli tersneyum penuh misteri dan mengangkat nampan ke ruang keluarga dan memanggil seluruh penghuni rumah, "nenek, mama! Nandini, Pramila..! SIni cepat!!"

Nenek dan ibu datang. Mauli meletakkan nampan pudding di atas meja. Nenek bertanya, "ada apa?"Kunal masih bertanya, "katakan padaku, ulang tahun siapa? AKu lupa!" Ibu datang dengan heran, "ulang tahun? Ulang tahun siapa? Hari sepsial apa ini?" Semua bertanya ulang tahun siapa? Mauli menjawab, "ini hari spesial. Ulang tahun nandini.." Smeu akaget, "ulang tahun nandini?" Kunal mengingatkan Mauli kalau mereka baru saja merayakan ulang tahun nandini. Nenek ikut menegur Mauli yang jadi pelupa karena banyak kerja, tapi nenek senang karena Mauli membuat pudding nasi.

Lalu mauli menjelaskan pada keluarganya kalau hari ini Nandini telah menunjukan kekuatannya yang tersembunyi dan menghalau semua ketakutannya dengan mengirim Rajdeep ke penjara. Semua terbelalak tak percaya dan segera mengucapkan selamat. Kunal tersneyum, "ini benar-benar ulang tahunnya. Selamat  ulang tahun, Nandini.." Kunal mengulurkan tangannya, Nandini dengan ragu menyambutnya. Lalu Kunal memutar tangannya di udara sehingga Nandini berputar layaknya orang sedang dansa. Smeua tertawa bahagia. lalu mereka menyakikan lagu selamat ulang tahun.

Nenek berkat akalau hari ini benar-benarhari penting, "kita akan berpesta. Ayo pesan masakan china, aku yang traktir..." Semua bersorak. Ibu mertua akan memberi sari terbagus untuk nandini, dia boleh memilihnya sendiri. Mauli terlonjak gembira. Pramila berkata kalau dia akan memberikan rangkaian bunga. Dan nandini menitikkan airmata.

Mauli mengambil hpnya hendak pesan masakan. Mauli berkat akalau nenek pasti ingin manchurian. Ibu merua pesan soup dan mi. Kunal ingin Schezwan tiga porsi, tapi mauli memotong dengan cepat, "soup!" Kunal langsung terdiam. Mauli mengingatkan Kunal kalau hari ini adalah ulang tahun nandini, bukan ulang tahun Kunal. Kunal kersal, "terlalu!" Pramila kaget saat melihat nandini, "ya Tuhan, apa yang terjadi padanya?" 

Semua menoleh pada nandini yang terisak-isak, "Nandini, kenapa? Apa yang terjadi?" Mauli binggung, "apakah aku salah bicara?" Nandini menggeleng. Dia ingin mengucapkan sesuatu di sela-sela isakannya. Mauli menyuruh nandini duduk di sofa. Nandini mengatakns esuatu dengan terbata-bata. nenek bertanya, "kenapa nak? Apakah kau tak suka masakan china?" Nandini berkata, "aku khu..." Kunal heran dengan apa yang di katakan nenek, "apakah kau bicara tentang daram abaru?" nenek sendiri bingung, "bentar, aku cari di google.." 

Nandini berusaha untuk bicara. Dia mengucakan kata khu..khu. Kunal menduga Nandini bicara tentang darah. Pramila heran. lalu ibu merua tersneyum sambil berkata, "aku sangat bahagia, kau ingin mengatakan itu kan nak?" nenek kaget, "haha? Benarkan seperti itu?" Nandini mengangguk cepat. Semua merasa heran campur lega. Mauli terharu, "kau membuatku ketakutan.."

Nandini berkata kalau dirinya sangat bahagia, "tak ada yang memperlakukan aku dengan baik seperti ini.." Lalu Mauli menghapus airmata nandini dan berkata, "hari ini kau akan menjadi saksi, tidak ada yang akan mencintaimu lebih dari nenek dan ibu. Karena itu Kunal sangat Manja..." Kunal menelan air liur melihat pudding nasi. Dia jongkok dan hendak mengabil sesendok pudding. Mauli meminta Nandini berhenti menangis dan memakan puddingnya sebelum Kunal...

Mauli menoleh dan melihat Kunal sedang menyendok pudding nasi. Kunal tertegun. Ibu tertawa geli. Kunal berkata kalau dia akan memberikan itu pada nandini. Mauli tersenyum kearah Kunal dengan tatapan jenaka. Kunal mengambil mangkok yang telah ada sendoknya dan mengulurkannya pada Nandini, "ini nandini...." Mauli menyuapi nandini. Smeua tertawa bahagia dan bertepuk tangan.

Malamnya, Kunal dan mauli sedang bercengkerama di atas tempat tidur. Kunal memegang buku dan Mauli tidur di pahanya. Kunal dengan geram berkata kalau dia merasa seperti ingin membunuh Rajdeep, "aku harap dia mendekam di penjara untuk waktu yang lama." Mauli berpikir untuk segera menyiapkan surat cerai untuk nandini dan rajdeep, "begitu Rajdeep keluar dari penjara, surat cerai siap.."

Nandini duduk sambil menitikan airmata. Dia terkenang apa yang telah di lakukannya hari ini, ketika menyerahkan rajdeep pada polisi. Rajdeep telah mengancam dirinya dan Mauli.

Mauli memberitahu Kunal bahwa selama Nandini masih menikah dengan rajdeep, maka nandini tidak akan bisa melenyapkan rajdeepdari hidupnya, "cerai adalah keputusan yang tepat.." Kunal menegur mauli, "tapi keputusan itu ada di tangan Nandini, bukan di tanganmu! Perceraian tidak semudah kelihatannya. Tidak mudah bagi seorang suami istri ataupun keluarganya."

Mauli duduk sambil protes, "tapi Kunal, kasusnya Rajdeep dan nandini itu berbeda. Nandini sangat cemas karena Rajdeep.." Kunal menyela, "meski begitu mauli, pernikahan adalah sebuah ikatan yang kita terikat sangat dalam sehingga tidak mudah untuk melepaskannya. Setelah menikah bertahun-tahun, perniahaan bukan hanya sebuah hubungan, tapi kebiasaan yang tidak bisa di hilangkan dengan mudah..."

Nandini masih mematung di depan cermin. Dia meraba mangalsutra yang menggantung doi lehernya. Dia merenggut kalung itu tapi kalung tak mau lepas. Nandini berkata, "aku tak tahu apakah aku bisa melepaskan diri dari perniklahan ini..."

Mauli setuju dengan pendapat Kunal, "tapi terkadang ketika pernikahan bukan di dasarkan pada hubungan yang tulus tapi menjadi jerat, maka kita harus menceraikannya. Sekarang, pernikahan Nandini adalah masalah buat dia. Hari ini, untuk pertama kalinya dia mengambil langkah melaan rajdeep, dan ku harap dia mau meneceraikannya.." Kunal menyerahkan semuanya pada waktu, "mudah bagimu berpikir demikian, kau wanita kuat."

Mauli memberitahu Kunal kalau nandini lebih kuat dari dirinya, "jika aku harus menghadapi masalah seperti yang di hadapinya, maka aku akan benar-benar hancur. Karena itu aku percaya, nandini pasti bisa mengambil keputusan ini.." Kunal tak menyahut. Dia sibuk menatap bukunya. Mauli menatap Kunal sambil tersenyum penuh arti. lalu dia meletakkan kepalanya di bahu kekar Kunal sambil berkata, "Kunal, pernikahan kita adalah pernikahan terbaik di dunia.." 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode