-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila badalte rishton ka episode 1

Sinopsis Silsila badalte rishton ka episode 1. Di sebuah Pesta, Mauli sedan duduk di bar seorang diri menunggu Kunal. Seorang gadis menyapanya dan bertanya tentang suaminya. Mauli menjawab kalau suaminya sedang sibuk menangani pasien darurat di rumah sakit. Begitu si gadis pergi, Mauli menerima SMS dari Kunal, "tatapmataku, dan datanglah padaku..."  Mauli tersenyum gembira. Lalu hpnya berdering. Kunal menelpon.

Kata Kunal, "ada 10..
"apa?" tanya Mauli
"pemadam api. Ada dua yang di sini.." sahut Kunal yang mengawasi mauli dari balik pilar.
"kenapa kau mengatakan ini?' tanya Mauli
"Karena kau membuat pesta api sejak dulu. Aku hanya berusaha menyelamatkan diri." jawab kunal
mauli tersenyum, "kalau kau benar-benar takut api, maka kau harus menjauh..."
"Kenapa kau selalu bicara tentang 'menjauh'?" tanya kunal
"Aku sudah menikah. Satu hal yang kau lupakan..." ungkap Mauli.
"Apakah kau akan membantuku untuk melupakannya? Aku ada di tepi kolam renang..." terang kunal
Mauli heran, "Kenapa?"
"Jauh dari api dan dekat dengan air. Datanglah..." pinta Kunal
Mauli menggeleng, "tak mau.."
"Kau pastii datang." ucap kunal yakin.
"PD banget." sergah Mauli
"Selalu. Kau dokter dan kau harus menyelamatkan nyawaku..." sahut Kunal

Mauli tersenyum geli. Sambungan terputus. Kunal yang bersembunyi di belakang tiang bergegas pergi. Mauli tersenyum dan melangkah keluar, ke tepi kolam renang.

Mauli tiba di tepi kolam renang. Dia mencari sosok Kunal dengan wajah sedikit cemas. Mauli hendak melangkah pergi, ketika seseorang menahan tanganya. Mauli tersenyum. Kunal mendekat dan  mencium pundak Mauli lalu mendekapnya erat. Mauli memperingatkan Kunal, bahwa seseorang bisa datang dan memergoki mereka.

Kunal tak perduli, "kita hanya memiliki saat-saat ini, mari kita nikmati saja.." Kunal membalikkan badan Mauli dan hendak menciumnya. Dengan cepat Mauli mendorong tubuh kunal, "...aku harus pergi.."


Dengan senyum nakal, Mauli berlari. Kunal mengejarnya. Keduanya berpelukan. Mauli mengusir Kunal. Kunal terlihat kecewa dan hendak pergi, ketika Mauli berlari dan memeluknya dari belakang. Kunal tersenyum. Mauli mencium kunal dengan lembut sebelum beranjak kembali ke pesta. Kunal menarik tangan Mauli. Keduanya kembali berpelukan. Mauli menarik tangan kunal. Kunal mengikutinya... 

Keduanya tiba di rumah. Kunal mencoba memesrai Mauli. berkali-kali mauli mendorong tubuh Kunal menjauh dan berusaha fokus untuk membuka pintu. Kunal memeluknya dengan paksa. Pintu terbuka dan keduanya masuk kedalam rumah. Kunal mendorong mauli kedinding. Mauli memberontak dan menatap sekeliling, "tunggu sebentar." dengan tidak sabar, Kunal meraih tubuh Mauli dan membopongnya. Dia hendak membawa mauli ke sebuah ruangan, tapi mauli menunjuk ruangan lain.

Sampai dalam kamar, Kunal menurunkan tubuh mauli. mnauli bergegas menutup pintu. Kunal membuka jasnya dengan tergesa-gesa. Dia memeluk Mauli.Mauli membantu membuka kacing baju kunal, "ini yang terakhir, aku tidak bisa curang pada suamiku.."

Kunal mendorong tubuh mauli ke atas tempat tidur dan menindihnya. Keduanya bermesraan. Suasana romantis itu terganggu karena dering hp. Kunal meminta Mauli membiarkan saja hp berdering. Tapi Mauli menolak, dia menjawab panggilan itu. Kunal terlihat kecewa. Telpon itu berasal dari rumah sakit,

"Ada kasus darurat. Sorry sayang, aku harus pergi." Mauli minta maaf pada Kunal karena harus pergi.  Kunal mengingatkan Mauli kalau ini malam ulang tahun pernikahan mereka. Mauli mengambil baju ganti  dari dalam lemari, "tapi kita adalah dokter..."

Kunal menjawab, "kita juga adalah suami istri. Kita jarang menjalankan peran ini.." Kunal bertanya tentang Sunita yang sedang tugas jaga. Mauli mengatakan kalau ini pasiennya dan situasinya sangat rumit. Kunal terlihat kecewa. Mauli pergi ke kamar mandi untuk ganti baju.

Kunal bertanya, "tunggu sebentar, siapa namanya? Jaya Singh?" Mauli mengiyakan. Kunal bertanya, "dia menderita diabetes kan?" Mauli membenarkan. Kunal beruman, "bagaimanapun proses melahirkannya tidak akan mudah."

Mauli menyahut, "ya. Air ketubannya sudah pecah. Aku tak mau melakukan cesar. Tapi lihat saja.."

Kunal mengizinkan mauli pergi, "perhilah. bahkan aku tidak akan mempercayakan kasus ini pada orang lain selain dirimu.." Mauli memakai sepatunya dan mencium kening kunal, "bye. terimakasih sayang.."

Mauli berbalik pergi, ketika kunal meraih pergelangan tanganya, "cepat pulang!" Mauli menghampiri kunal lagi, "aku akan segera kembali dan kita akan melanjutkan apa yang tertunda.." Kunal menggeleng. Mauli bertanya, "tidak?" Kunal tersenyum nakal, "kita akan melanjutkan di kamar mandi.." Mauli tersenyum. Kunal menyibakkan foni mauli, "dan lagi kau pasti akan kelelahan, kan?" mauli tersenyum.

Kunal menawarkan diri untuk mengantar Mauli.Mauli melarang, "tidak usah. Rumah sakit mengirim kendaraan untuk menjemputku.." Kunal memaksa untuk ikut. Mauli membujuk Kunal agar istirahat, agar segar ketika dirinya kembali. Kunal tersenyum penuh arti. Mauli berbalik pergi. Kunal memanggilnya, "tunggu.." mauli menoleh.

Kunal mendekati mauli dan mendekapnya erat. Keduanya berpelukan. Setelah cukup lama, kunal melepas pelukannya dan berkata, "lakukan yang terbaik, pahlawanku. kau tidak hanya menyelamatkan 1 nyawa, tapi 2. Jaga dirimu baik-baik." Kunal mencium kening Mauli. Mauli tertawa gembira, "terima kasih. AKu akan segera kembali. Tanpa membuang waktu lagi, mauli bergegas pergi di ikuti tatapan kunal. Begitu Mauli pergi, Kunal mengeluh, "apa yang harus aku lakuan sekarang..."

Tiba di rumah sakit, perawat menyambut Mauli dan memberikan data pasien dan memberi tahu kalau ruang operasi sudah siap. Mauli memberi beberapa intruksi. Keluarga pasien menyapaMauli. Mauli tak punya waktu untuk menyahut. Dia bergegas menangani ibu hamil yang akan melahirkan itu.

Di rumah, Kunal mengisi waktunya dengan mendekorasi kamar dengan lampu dan bunga mawar. Kunal mengamati hasil kerjanya dan merasa puas.

Mauli keluar dari kamar bersalin. Tuan Singh menyapanya, "dokter, istriku..." Mauli tersenyum gembira, "selamat tuan Singh. Anda mendapat anak perempuan. Dan sangat sehat.." keluarga pasien sangat gembira. Mauli mengucapkan selamat sekali lagi dan bergegas pergi.


Kunal selesai dengan kesibukannya. Dia duduk di tepi tempat tidur dan menatapfoto dirinya dengan mauli. Dia tersenyum melihat foto itu dan menciumnya.

mauli pulang. Dia membuka pintu kamar dan kaget melihat dekorasi yang di siapkan Kunal. Mauli merasa bersalah. Dia melepas sepatunya dan melangkah melewati hampara kelopak mawar yang di sebar di lantai. Dia menghampir Kunal yang lelap dan menyapa lirih, "apakah kau sudah tidur sayang?" Kunal benar-benar terlelap. Mauli melepas sepatu kunal. lalu mengambil foto dalam pelukannya dan meletakannya di meja. Di meja ada secarik kertas merah jambu bertuliskan, "..wanita tercantik dalam hidupku.."

Mauli mendekap Kunal dan meminta maaf karena merusak rencana mereka. Mauli berjanji akan mengganti dengan yang lebih baik, "selamat ulang tahun pernikahan, sayang.." lalu Mauli mendekap kunal dan tidur di sampingnya.


Penulis

Popular Posts

Daftar Episode