-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 25

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 25. Nandini tiba di area bangunan yang belum jadi. Sepertinya kontruksi bangunan bertingkat itu belum jadi dan terbengkalai. Di benaknya terngiang bergantian ucapan Makhija dan Rajdeep. Dengan tatapan kosong, Nandini menaiki tangga bangunan itu hingga tiba di lantai atas. Nandini melangkah ketepi bangunan dan melihat kebawah. Dia memegangi perutnya tanpa ekspresi. Nandini turun satu langkah untuk mencapai tepi terluar bangunan.

Kunal tiba di areal kontruksi sambil berlari. Dia langsung menaiki anak tangga untuk menyusul nandini. Nandini menatap ke kejauhan di mana orang-orang ramai sedang lalu lalang di jalan raya. Tuduhan makhja bahwa dirinya menjual diri pada VIP agar suaminya mendapat kesepakatan telah melukai hatinya. Dan ucapan Rajdeep yang mengajaknya pulang dengan lembut. 

Nandini berkata dalam hati, "tidak Rajdeep! Aku tidak akan pernah kembali padamu. Aku tak akan pernah kembali padamu atau pada siapapun!" Lalu nandini memejamkan mata, bersiap untuk bunuh diri.

Kunal tiba. Nandini hendak menloncat ketika Kunal memanggilnya, "Nandini!!" Nandini mengurungkan niatnya. Dia menoleh kearah Kunal dan berkata. Kunal berlari kearah nandini. Nandini melarangnya mendekat, dan memberitahu Kunal kalau dirinya telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, "benar kata Rajdeep. Aku ini pembawa sial. Tak perduli dengan siapa akutinggal, aku akan menghancurkan hidup mereka..." Kunal coba memanggil, "Nandini..."

Nandini berkata kalau Mauli menderita karena dirinya, "mauli dan dirimu terpaksa mendengarkan komenter buruk di rumahmu sendiri. Aku harus pergi., hanya dengan cara begini, semua ini akan berakhir..." nandini hendak meloncat lagi, tapi Kunal mengahalanginya, "apa yang kau pikirkan nandini? Aku tahu kalau semua ini persekongkolan Rajdeep. Siapa yang bilang kalau kau pembawa sial? Tidakkah kau lihat bagaimana reaksi Mauli sejak kau datang? Dia gembira sepanjang waktu. .." Kunal memberitahu Nandini kebahagiaan mauli ada bersamanya dan kesedihan Nandini adalah kecemasan mauli.

Kunal meminta nandini agar menunjukan sedikit keberanian untuk mengusir rajdeep dari benaknya dan memulai hidup baru, "hanya dengan cara itu kau akan di sebut berani.." Nandini tetap pada keputusannya, "aku harus pergi!" Kunal memberitau nandini kalau Mauli sangat menyayanginya, ".. kau bersedia mati karena rajdeep tapi kau tak mau hidup demi Mauli? nandini, jangan menganggap hidup ini tak ada artinya. Aku ini dokter dan aku melihat banyak pasien yang berjuang agartetap hidup. Dan kau coba mengakhiri hidupmu begitu saja?"

Nandini binggung, dia menangis dan meminta pengertian Kunal. Kunal tak mau mengerti, " Tidak nandini, kau yang harus coba mengerti! Jika seseorang mengambil langkah karena di kalahkan oleh keadaan maka orang itu bisa di maafkan. Tapi itu tetap kejahatan. Bunuh diri itu kenjahatan, nandini! Dengar, Mauli sedang berjuang demi dirimu disana. Dan kau berpikir untuk bunuh diri di sini? nandini, kalau kau mengambil keputusan yang tragis hari ini, maka mauli akan kalah. jangan memganggap hidup ini sangat murah. Jangan memperlakukannya seperti rongsokan. Orang-orang memanfaatkan rongsokan juga. Apalahi ini hidupmu, nandini. jangan sia-siakan hidupmu seperti ini!"

Kunal mengulurkan Tangannya pada nandini, "ayo, ulurkan tanganmu!" Nandini menggeleng. Kunal meminta nandini menatapnya, "nandini..." nandini menoleh. Kunal tersenyum dan mengulurkan tangannya. Nandini berbalik menatapkebawah dan menangis. Kunal kembali membujuknya, "dengar, aku tahu ini tidak mudah, tapi kau jangan kahwatir, kami semua bersamamu. Mauli bersamamu, aku juga bersamamu. Jangan menerima kekalahan semudah ini, nandini.."

Nandini menoleh kearah Kunal. Kunal mengulurkan tanganya dan meminta nandini menyambutnya. Nandini terlihat binggung. Kunal meminta Nandini menatapnya. Kunal meminta nandini tidak memikirkan untuk bunuh diri.  Nandini menatapkebawah. lalu dia menatap Kunal. Nandini melihat kecemasan dan ketulusan di wajah Kunal. lalu dengan ragu, dia mengulurkan tangannya. Kunal gembira, "bagus! Ayo nandini, ulurkan lagi..."

Nandini mengulurkan tangannya dan hendak melangkah kearah Kunal, ketika kakinya terpeleset. Kunal menyambut tangan nandini dan menahannya. nandini kaget. Dia menatap kebawa dengan ketakutan. Kunal sangat cemas. Nandini gemetar. Tanpa buang waktu lagi, Kunal segera menarik tangan nandini. Tubuh nandini tersentak kearah Kunal. Kunal menyambutnya. Keduanya berpelukan. Nandini memeluk Kunal dengan erat. Kunal terlihat bingung dan lega. lalu nandini melepas pelukan Kunal perlahan dan menatap ke bawah dengan wajah ketakutandan gemetar.

Rajdeep menelpon sambil tertawa gembira. Dia sedang mendengarkan cerita dari Makhija bahwa dia telah menghina nandini di depan Mauli. Rajdeep dengan sombong berkata kalau nandini pasti akan kembali padanya, "mau kemana lagi dia pergi? Kau telah menghinanya. Dia pasti akan datang kesini, pada suaminya yang seperti dewa sambil menangis sedih..." Rajdeep meminta Makhija memberitahu semuanya dengan detail. 

Dr makhija memberitahu Rajdeep kalau dia telah sangat menghinakan nandini sehingga pada akhirnya dia telah mempermalukan dirinya sendiri, "dokte rmauli menamparku dengan sangay keras." Rajdeep kaget. Dia reflek memegangi pipinya sendiri sambil ternganga tak percaya. lalu rajdeep menenangkan Makhija dengan berkata bahwa untuk mencapai sesuatu, seseorang harus mengambil resiko dalam hidupnya. Rajdeep menyarankan agar Makhija mengkompensasi dirinya begitu paketnya dia antar padanya besok, "tapi tolong katakan padaku, bagaimana keadaan nandini? Dia pasti seperti pelayan kan?"

Makhija menyangkal, "tidak sama sekali. Dia cantik seperti boneka. Dan berbaur dengan para tamu dengan baik sekali.." Rajdeep kaget. Makhija berkat akalau mauli memperkenalkan Nandini pada semua orang dengan penuh kasih sayang, "semua orang memuji nandini karena telah mneyelengarakan pesta yang semeriah itu."  Rajdeep binggung, dia menggaruk rambutnya dengan wajah tak percaya. Makhija memberitahu rajdeep kalau dia ingin mendapat kesempatan memuji nandini secepatnya, "aku bahkan kena tampar demi dirinya. Aku terluka 2 kali. Lihat, aku telah mememnuhi janjiku, sekarang giliranmu!"

Rajdeep setuju, "pasti, tuan Makhija. Kemana lagi, nandini akan pergi? Pada akhirnya, dia akan kembali kesini. Begitu parcelmu tiba di sini, aku akan mengantarnya padamu.." Makhija tersenyum penuh harap. lalu Rajdeep pamit untuk bersiap-siap menyambut istrinya, "aku akan menelponmu lagi nanti..." makhija ssay goodbye. Rajdeep menutup telponnya. lalu dengan geram dia mengamuk, membanting semua benda di meja dan di meja dapur. lalu dai masuk kekamar. Mengobrak abrik tempat tidur dan membuang semua baju dalam lemari sambil berteriak kesal, "istriku di banjiri pujian sementara aku membusuk di sini. Tunggu dan lihatlah! Aku akan membuat dia  bekerja sampai punggungmu patah!"

Nandini menangis histeris menyadarai kalau dia hampir saja jatuh kebawah. Kunal melarang nandini menatap kebawah, Nandini menurut. Dia menatap dada Kunal sambil menangis. Lalu saat dia tersadar, dia menjauhkan dirinya. Kunal bertanya, "kau baik-baik saja?" Nandini mengusap airmatanya sambil mengangguk. Kunal menyela, "tapi aku tidak. Aku tidak bisa bernafas ketika melihatmu berdiri di tepi bangunan itu. Adakah orang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya? Tidakkah kau berpikir tentang Mauli? Apa yang akan di laluinya kalau dia tahu kau berencana bunuh diri?" 

Nandini berkata kalau dia tidak akan memberitahu mauli, "kau juga jangan beritahu dia. Aku sedang emosi. Aku tidak berpikir dengan benar. Tolong jangan beritahu dia.." Kunal mengingatkan nandini agar jika hal seperti ini terjadi lagi, "tolong pikirkan diriku. Dan ingatlah saat ini. kau tidak sendiri, nandini. kami semua bersamamu.." Nandini menatap Kunal, Kunal mengulurkan tanganya dan meminta Nandini bersumpah. nandini menyambut uluran tangan Kunal. Kunal menggenggam tangan nandini. Keduanya hendak melangkah sambil bergandengan tangan ketika Mauli muncul.

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode