-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 24 bag 2

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 24 bag 2. Mauli mengagetkan nandini, "Nandini kau baik-baik saja? Kau telah bekerja keras, ayo nikmati pestanya. Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Dia sangat menyukai masakanmu. Dia akan mengakan pesta di rumahnya minggu depan. Dia ingin kau mengurus pestanya itu. Wow, Nandini pekerjaan baru menunggumu. Nandini, perencana pesta. Wowo... ayo!"

Nandini mencari alasan, dia berkata akan datang nanti. tapi mauli memaksanya. Nandini tidak bisa menolak lagi. Mauli membawa Nandini ke pesta dan mengenalkannya pada dr Makhija, "dia sangat perencana pesta yangs angat berbakat dan juga adalah temanku.." Nandini kaget saat melihat makhija. makhija menatap nandini seolah mengingat. Nandini sangat menunggu dengan cemas.

Makhija menatap nandini dan menyapanya, "nandini, Rajdeep Thakur.." Kunal heran, "Anda mengenalnya?" Makhija menyangkal, "tidak. Terima kasih. AKu tidak mengenalnya atau tertarik untuk mengenalnya." Nandini gelisah. Makhija melanjutkan, "herannya, kalian mengenal wanita seperti ini? AKu terkejut." nandini tertunduk gelisah dan takit. Mauli dan Kunal saling tatap dengan penasaran. 

Makhija berkata kalau dirinya mengenal Kunal dan Mauli sebagai orang yang terhormat. Kunal bertanya, "apa yang anda maksud tuan makhija?" Makhija berkata kalau dia tidak tahu di pesta ini ada wanita seperti nandini. Kunal meneriaki dr makhija agar berhati-hati dengan ucapannya. Makhija balas berteriak, "hati-hati dengan nada bicaramu! jangan keraskan suaramu di hadapanku..." Smeua orang kaget dengan teriakan Makhija. Semua perhatian teralih padanya. Ibu mauli menatap Makhija dengan rasa ingin tahu.

Makhija menuding nandini, "temanmu, perencana pesta ini juga datang padaku. Untuk menyediakan layanannya. Dan menu yang dia tawarkan tidak ada yang bisa di makan. Dia menawarkan dirinya sendiri." Smeua orang terperanjat kaget. Mauli angkat suara, "hentikan omong kosongmu. Apa yang Anda katakan? Anda salah orang. okay! Ayo nandini..." Mauli mengajak nandini pergi. nandini menurut. Tapi makhija mengejar, "aku salah orang? Ada alasan kenapa aku mengatakan ini. Aku pria terhormat hidup dalam masyarakat terhormat. Aku pikir kalian orang-orang baik yang punya harga diri. Tapi ini sangat mengejutkan! kalian memamerkan wanita seperti ini di pesta. hanya untuk meningkatkan pelangannya denga menyamar sebagai perencana pesta." 

Kunal marah, "cukup tuan Makhija. Kau tidak boleh menghina istriku dan tamu kami." makhija malan menuduh Kunal yang menghina dirinya karena mengenalkan wanita seperti nandini padanya, "dia pura-pura sebagai wanita terhormat dengan memakai kalung pernikahan. padahal dia menjual dagingnya pada VIP agar suaminya mendapat kesepakatan besar." Semua orang tersnetak. nandini terdiam dalam kekalutan. Mauli terlihat mulai marah.

Makhija berkata kalau dia tahu siapa Nandini sebenarnya, "dia Pelacur dalam masyarakat kelas atas. Tak lebih dari itu!!" Semua orang terperanjat tak percaya. Makhija memberitahu semua orang kalau nandini telah mengundang dirinya untuk makan malam berkali-kali, "Dia menjebak masyarakat kelas atas. Awalnya dia berteman dengan mereka..." Nandini menangsi. Mauli menatapnya dengan iba. Nenek bertanya pada Kunal siapa makhija, "omong kosong apa dia?"

lalu Kunal mengusir makhija keluar sebelum dirinya mengatakan sesuatu yang akan menyakiti makhija. Makhija menolak, "kalau kau tidak percaya, tanyakan padanya apakah dia datang padaku atau tidak? Hotel President, kamar no 2208. jam 8 malam. Semua terekam. Dalams amaran seorang wanita rumah tangga. tTanyakan padanya apakah dia datang atau tidak." mauli menatap Kunal. Kunal menyuruh nandini menjawab tuduhan makhija. Nandini yang menangis tak mampu berkata apa-apa.

makhija meminta nandini mengakuinya, "kenapa kau tidak bicara? Katakan padaku, apakah suamimu mengirimmu padaku atau tidak? Agar aku memberinay untuk bisnisnya.." Nandini menangis. Makhija mengancam akan menunjukan rekaman CCTV hotel di mana Makhija mengusir nandini dari sana. Makhija menyuruh Kunal menanyai nandini.

Mauli maju dan berteriak, "aku tak perlu menanyai dia. Dia temanku. Dan aku mengenalnya dengan baik." Makhija mengejek, "dr Kunal, kehormatan kita ada di tangan kita. Jika kau simpan wanita seperti ini di rumahmu dan lingkungan ini, maka kau akan kehilangan kehormatanmu. Coba tanya pada orang-orang ini. Apakah mereka akan menginjakan kaki di rumah mu jika wanita seperti ini tinggal di sini?"

Salah seorang tamu wanita menjawab kalau mereka tidak akan datang kalau tahu tentang hal itu. Orang-orang mulai angkat bicara tentang nandini dan menuduhnya yang bukan-bukan. Mereka meminta Kunal berhati-hati dan segera mengusir nandini daru rumah mereka. makhija senang, karena tujuannyatercapai. nandini tak berdaya, "kenapa aku selalu membawa sial. Aku telah membuat mauli mendapat masalah. Mauli yang malang, dia menghadapai poenghinaan di pestanya sendiri. Dihadapan mertuanya dan teman-temannya karena diriku. Mengapa aku menjadi bebannya?"

Mauli yang sedari tadi merangkul nandini menhampiri Makhija dan menegurnya karena omong kosongnya itu, "tahukah kau bagaimana menghormati wanita? Kalau kau tahu, kau tidak akan bicara seperti ini pada wanita manapun. Di amungkin orang lain. Sekarang cukup! Keluar dari sini.." Selama mauli bicara, nandini keluar dari ruangan itu secara diam-diam. Kunal melihatnya. Dan merasa heran. Kunal mengikuti nandini. Mauli berteriak keras mengusir Makhija. Makhija tak menjawab. Dia pergi dengan diam. tapi baru berapa langkah, mauli memanggilnya, "tuan Makhija..." Makhija menoleh. Mauli mendekatinya dan tanpa di duga dia menampar makhija dengan keras. Nenek bersorak, "bagus sekali Mauli!!" Ibu Mauli terperanjat. Pramila ikut senang. nenek menyuruh menampar sekali lagi untuk dirinya.

Makhija menatap mauli sambil memegangi pipinya. Mauli berkata kalau tamparan tadi dari nandini dan sebagian lagi dari semua wanita yang dia aniaya. Ibu nerua tersenyum kagum. makhija tak mampu menjawab. Mauli mengusirnya, "keluar sekarang!!" Makhija pergi. Para tamu pun pergi satu persatu..

Nandini berjalan di pinggir jalan dengan gontai. Kata-kata Makhija menghantui benaknya. bagaimana Makhija menghina dirinya dan menghina Mauli. Nandini terus berjalan. Kunal membuntutinya dan kehilangan jejaknya. Kunal mencari kesegala arah. Lalu dia ternampak nandini. Kunal mengejarnya... 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode