-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 24

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 24. Semua orang bertepuk tangan setelah Mauli dan Kunal mengakhiri tariannya dengan sebuah pelukan. Lalu musik berganti dan semua orang kembali berdansa. Mauli, Kunal dan para undangan menari bebas mengikuti musik. Tarian mereka begitu rancak dan meriah. Mauli menghampiri Nandini yang menyaksikan semua itu dari pinggir. Mauli mengajak Nandini ikut menari bersama dan menariknya ketengah. Nandini menolak, tapi Mauli memaksa. Nandini menurut. Dia berdiri di tengah dan merekamenari mengintari Nandini. Nandini tertawa gembira melihat semua orang bahagia. lalu dia menyingkir kepinggir lagi. 

Kunal dan Mauli menyaksikan senyum Nandini. Kunal berbisik pada mauli, "sudah bilang kan? Aku akan membuat dia tersenyum. Lihat dia!" Mauli menatap Nandini yang sedang tersenyum lebat. Mauli memuji Kunal, "kau pahlawanku Kunal, Kau melakukan sesuatu yang bahkan nandinipun tak bisa melakukannya. Aku bangga padamu!" Kunal tertawa, "kalau dia bahagia, kau bahagia. Dan jika kau bahagia, aku ikut bahagia.." Kalau keduanya kembbali menari bersama yang lain. Mereka terlihat begitu gembira dan begitu menikmati suasana pesta. Ibu mertua dan nenek ikut menari juga. lalu setelah tarian itu berlahir, semua berpelukan. Kunal memeluk Mauli. Lalu Mauli memeluk Nandini. Keduanya sangat bahagia.

Lalu Kunal membuka Sampanye. Di rumahnya, Rajdeep juga membuka sampanye. Tapi kalau Mauli dan Kunal minum menggunakan gelas, Rajdeep langsung meneguk dari botolnya. Rajdeep tertawa gembira membayangkan betapa Mauli sangat bahagia, "Kunal menatap Mauli dengan bahagia. Semua orang bahagia..." Rajdeep menatap foto nandini bersamanya, "nyonya tersayang, aku minta maaf karena menggangumu. Sesungguhnya kau tak sanggup melihat orang lain bahagia. Tapi apa yang harus kulakukan? Ini sudah menjadi kebiasaanku. Kebiasaanku!" 

Lalu Rajdeep mengambil mata Dart dan melempari fotonya dan nandini dengan anak panah itu. Sasmbil menghitung mundur, "10,... 9....8..."

Dr Makhija tiba di rumah Mauli. Dia menatap sekeliling dengan wajah penuh harap. Dia melangkah menyapa undangan yang lain dan bercakap-cakap dengan mereka. 

Rajdeep terus melempar Darth nya. Ada yang mengenai rmabut nandini, bagian luar foto, dan bahkan ada yang mengenai wajah rajdeep sendiri. Dan darth terakhir tepat mengenai jidat nandini. Rajdeep bersorak. 

Nandini kaget melihat Makhija. Tapi Makhija tak melihatnya. Nandini gugup dan ketakutan. Dia ingat kejadian di hotel. Nandini gemetaran. Hp Makhija berdering. Rajdeep yang menelpon. Dia bertanya apakah sudah tiba di tempat Mauli atau belum? Makhija menjawab, "aku tiba di tujuanku, tapi aku tak melihat mangsaku di manapun.." Rajdeep menduga kalau Nandini pasti ada di satu tempat, "seperti seorang pelayan, dia mungkin sedang mencuci piring atau menyajikan makanan untuk seseorang. Atau mungkin dia mengumpulkan piring..." 

Makhija menatapsekeliling tapi tak juga melihat nandini. Rajdeep berpesan pada Makhija agar dia tidak membuat kesalahan begitu menemukan nandini, "pukul 2 burung dengan 1 batu. Nandini dan temannya, Mauli. Begitu kau menemukan mereka, lakukan sesuatu yang membuat mauli mengusir Nandini dari rumahnya. Sehingga nandini akan datang padaku sambil menangis pilu.." Makhija menyela, "hei, padamu? taopi kau harus mengirim dia padaku!" Rajdeep meralat, "pertama dia harus datang padaku, kan? Setelah di hias, di sulap, baru ku kirim padamu. Agar kita berdua bahagia. Dan kesepakatan kita jalan.." Makhija setuju, "kesepakatan berakhir.."  Rajdeep gembira. Lalu makhija berkata, "lalu kau harus mengirimnya padaku secepatnya.." Rajdeep tak suka. Makhija mengucapkan Bye lalau menutup telponnya. Rajdeep menggerundel sambil mengulang kata-kata Makhija, "kirim padaku secepatnya.."

Makhija menatap sekeliling mencari Nandini. Nandini menutupi wajahnya dan coba menyingkir dari tempat pesta. Makhija melihatnya dan hendak mengejarnya. Tapi Kunal menepuk pundak Makhija dan menyapanya, "dr Makhiuja.." Makhija membalas sapaan Kunal. Keduanya berbicang-bincang. Makhija berkata kalau dia datang dengan agenda. Kunal heran, "agenda?" Makhija menjelaskan, "ya, Agenda kerja sama. AKu terkesan dengan idemu. Dan aku ingin melakukan apa yang aku mampu. AKu ingin mendukungmu. Kau dokte ahli dan menjanjikan di negeri. Kenap akita tidak membuat kesepakatan?"

Kunal meminta dr Makhija bicara tentag hal itu nanti, "sekarang aku ingin mengenalkan Anda pada istriku. Pesta ini untuk merayakan keberhasilannya. Mari..." Kunal mengajak Makhija mengikutinya. Makhija menurut, tapi sebelum itu dia menatap kearah nandini yang sudah lenyap. Nandini menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Tapi Sweety menahannya, "hallo nyonya.." Nandini terpaksa meladeni Sweety. Sweety mengenalkan diri, "namaku Sweety. Kau boleh memanggilku kakak, kalau kau mau. Mauli juga memanggilku kakak." Sweety menirukan Mauli saat memanggil dirinya. Nandini tak begitu menghiarukan Sweety, dia terlihat cemas dan ketakutan. Sweet memuji dekorasi yang di buat nandini dan ingin mengenalkan nandini pada suaminya, Prem. Sweety pergi memanggil Prem. Nandini bergegas peri. Saat Sweety kembali, Nandini sudah tidak ada di tempat. Sweety merasa heran, "tadi dia di sini.." Prem tanya, "siapa Sweety?" Sweety menyahut, "Nandini. Tadi dia ada di ini..."

Nenek datang dan menyapa keduanya, "hai, hallo... apa yang kalian lakukan di sini?" nenek bertanya pada prem, apakah Sweety membuat keributan seperti biasa?" Prem tertawa. Nenek menyuruh Prem dan Sweety bergabung dengan yang lain dan berpesta. 

Nandini tiba di dapur. Dia bersembunyi di belakang kulkas dengan wajah ketakutan dan cemas, "apa yang di lakukan Makhija di sini? Jika dai mengatakan sesuatu di depan Mauli dan Kunal, perayaan ini akan rusak. Tidak! AKu tidak akan membiarkan hal itu terjadi. AKu akan peri kekamar.." Nandini bergegas ke kamarnya.

Kunal memanggil Mauli untuk di kenalkan pada Makhija. Mkahija di perkenalkan ke Mauli sebagai Investor. Makhija memuji Mauli yang sangat terkenal, "kalian berdua dokter yang terhormat di dunia medis. Dan aku sangat terkesan dengan kalian berdua. Aku ingin bekerja sama dengan kalian berdua. Kalian berdua banyak membantu orang ..." Mauli mengucapkan terima kasih atas pujian Makhija. Kunal menyuruh Mauli mengambilkan sesuatu karen Makhija belum menikmati hidangan apapun. Lalu Mauli memanggil Pramela. Pramila datang membawa piring hidangan. Makhija mengambil setujuk dan memakannya. makhija memuji kalau hidangan pembuka itu sangat lezat, "siapa yang menyiapkannya? Dirimu?"

Mauli menyangkal, "tidak. Bukan saya. Sejujurnya, temanku yang telah menyiapkan persta ini dan hidangannya. Dia sangat pintar memasak..." Makhija ingin bertemu dengannya, "kalau dai sangat profesional dalam menyelengarakan pesta, aku juga ingin bertemu denganya. Sebenarnya, aku akan mengadakan pesta minggu depan. Kurasa, dia yang harus mengurusnya..." Mauli sangat senag, "wah.. itu bagus sekali. AKu akan memanggilnya sekarang juga.." Mauli menatap sekeliling, tapi tak melihat nandini. Dia mencari nandini kedapur, tapitak menemukannya. Mauli pergi ke kamar nandini.

Mauli melihat nandini berdiri tegang di belakang pintu. Dia menayapnya, "nandini, apa yang kau lakukan di sinij? AKu mencarimu kemana-mana." Nandini menjawba dengan gugup, "aku mencari sesuatu..." Mauli heran, "apa yang kau cari?" nandini tegang, dia tidak tahu bagaimana memberitahu mauli tentang makhija, "hari ini sangat penting bagimu. bagaimana aku bisa merusaknya? Aku harus membuang masalah ini sekarang juga.." 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode