-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 23 bag 2

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 23 bag 2. Mauli sedang memuji can membicarakan Nandini di hadapan semua orang sebagai orang yang menyiapkan pesta, dari menghias ruangan sampai membuat hoidangan. Yang mendengar cerita Mauli merasa kagum. Lalu Mayank dan ibu mauli datang. Mayank berteriak memanggi Mauli, "hallo kak.." Mauli menyambut mayank dan ibunya. Dia memeluk keduanya, "hi ma, apa kabarmu?" Ibu Mauli memeluk anaknya sambil tersenyum bahagia. Mauli menatapsekeliling mencari papanya. Ibu memberitahu kalau nenek mauli sakit, jadi ayahnya harus tinggal. Mauli menyesalkan ketidak hadiran ayahnya. Mayank memberitahu Mauli kalau papa mereka sangat sedih, karena ini hari besar untuk Mauli, "dia merasa telah mengecewakanmu. Tapi tahukan kau kak? papa bilang, kau telah membuatnya bangga..." Mauli berkata kalau semua ini berkata ibu dan ayahnya, "ma, kalau kau tidak melakukan apa yang kau lakukan padaku, maka bagaimana aku bisa seperti sekarang ini?"

Mauli dan ibunya berpelukan ketika nandini menyapa ibu Mauli, "bibi, apa kabarmu?" Ibu Mauyli tertegun melihat Nandini. nandini menyentuh kaki ibu Mauli. Ibu Mauli tidak menjawab. Nandini menyapa Mayank, "Mayangk, kau sudah besar, apa kabarmu?" Mayank kaget melihat nandini, "kak Nandini, apa kabarmu?" lalu nandini menawari kue. Mayank mengambilnya, tapi ibu Mauli tidak mau. Mayank memberitahu kalau kuenya enak. Ibu Mauli memelototi Mayank. Nandini mengembalikan piring kue ke meja. Mayank berbincang-bincang dengan Nandini. Ibu menyeret Mauli menjauh.

Ibu bertanya mengapa Nandini bisa ada di rumah mauli, "kenapa dia menyajikan makanan dan minuman? Apa kau bicara dengan dia lagi?" Mauli meminta ibu tenang, "dia menyajikan makanan karena dia yang menyiapkannya. nandini tinggal di sini. Dia tidak bersama rajdeep lagi. Nandini meninggalkan rajdeep." Ibu mauli kaget, "ya tuhan. Diameninggalkan rajdeep? Lalu sekarang dia tinggal di sini?" Mauli menennagkan ibunya, "ma, tidak apa-apa. kami akan mengurusnya. tolong jangan tegang begitu." Ibu mengingatkan Mauli saat Nandini memutuskan pertemanan mereka dan lebih memilih rajdeep, "sekarang kau menempel dengannya lagi?" Mauli bertanya, "lalu siapa yang akan menolongnya kalau bukan diriku?" Ibu memprotesMauli yang tidak pernah memikirkan adiknya tapi malah mengajak Nandini tinggal di rumahnya.  Mauli memohon pad aibunya agar tidak mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu yang membuat merek abertengkar, "dan tolong mengejek nandini di belakangku. Dia temanku dan aku tidak mau mednengar siapapun menentangnya.." Setelah berkata begitu, Mauli beranjak pergi. Ibu menggeleng-gelengkan kepala melihatnya.

Nandini sedang menatap hidangan di piring dan akan membawanya ke depan ketika ibu Mauli menghampirinya. Nandini bertanya, "bibi, apa kau ingin sesuatu? Paneer atau Nachos.." Ibu menolak, "tidak. Ini rumah anakku. Aku akan ambil sendiri apapun yang kubutuhkan. Tak perlu menawariku.." Nandini mengangguk dengan gugup. Lalu ibu memperingatkan nandini tentang apa yang di lakukannya dulu pada Mauli saat dia lebih memilih rajdeep daripada mauli, "kau ingat bagaimana keadaannya saat itu? kalau kau berani menyakitinya lagi, kau akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan.." nandini berkata kalau dai tak punya niat buruk pada mauli. tapi ibu Mauli tak mau mendengar, dia beranjak pergi. Nandini terlihat sedih.

Kunal ingin mengajak semua orang tost, tapi bukan untuk istrinya. Senyum di bibir Ibu Mauli dan Mayank langsung hilang. Kunal meminta Mauli agar tidak merasa buruk, "kau istri yang baik, anak yang baik, teman, menantu, rekan kerja. tapi orang yang berhak atas tos ini... dia punya semua kualitas. Tapi lebih dari itu, dia punya sesuatu yang lebih. Gadis ini, adalah dokter yang baik." Mauli tersenyum lebar. Kunal melanjutkan, "yang selalu siap untuk pasiennya. Dia manusia yang sangat baik. kalian bisa menobatkannya sebagai brand ambasador untuk kemanusiaan..." Orang-orang tertawa.

Kunal berkata kalau dokter ini tidak pernah merasa letih, "jadi teman-teman, tos ini untuk gadis yang kulihat setiap hari dan aku merasa bangga padanya. Dna orang itu, tak lain dan tak bukan adalah Dr mauli Malhotra.." lalu semua bersorak sambil mengangkat gelasnya. Nandini bertepuk tanggan. mauli tertawa bahagia. Dia lalu memeluk Kunal. Kunal memeluk mauli sambil berkata, "love you sayang.."

Ibu Mauli tersneyum haru, "aku pasti telah melakukan sesuatu yang baik, hingga kau punya menantu sebaik Kunal. Kata orang, anak-anak mendapat untuk dari peruatan baik orang tuanya. Hingga mauli punya suami sebaik Kunal, kan?" Ibau mertua mengangguk, "ya, aku juga pasti telah melakukan sesuatu yang baik. Hingga punya menantu sebaik Mauli. Dia sangat menyenangkan. Dna aku bisa menjalin hubungan denganmu. terima kasih pada dia.." Ibu Mauli tertawa setuju.

lalu Kunal mengajak Tos lagi, kali ini untuk Nandini. nandini hendak melangkah pergi, ketika Kunal memanggilnya, "nandini!" nandini tetegun dan berbalik. Ibu mauli kaget. Begitu pula Sweety. Nenek tersneyum. Kunal menyuruh Nandini datang kedepannya. nandini terlihat gugup. Ibu mauli terlihat tak suka. Ibu mertua mempersilahkan nandini maju. Nandini menggeleng. Nenek memperislahkan nandini, "ayo nandini..." Mauli menghampiri nandini dan menariknya  ke tengah ruangan bersama dirinya dan Kunal.

Kunal memperkenalkan nandini pada semua orang, "hidangan lezat yang kalian nikmati hari ini, dan dekorasi yang kalian puji ini, serta makanan penutup yang akan kalian nikmati, semuanya di persiapkan oleh nandini." Semua orang bertepuk tangan. Nandini terlihat gugup. Kunal memberitahu semua orang apa yang di lakukan Nandini. Ibu mauli berbisik pada ibu mertua, "Kunal sangat baik, sehingga dia menemukan hal baik pada orang laihn, kan? Lihat itu!" Ibu mertua memberitahu Ibu Mauli kalau nandini punya kemampuan juga, "dia juga sangat menyenangkan.." Ibu Mauli mengiaykan dengan terpaksa.

Kunal mengucapkan terima kasih pada nandini atas apa yang telah di lakukannya. Kunal memuji pertemanan nandini dan Mauli, "karena kalau kau bukan teman Mauli, maka kau tidak akan berada bersama kami di sini." Kunal mengangap Mauli dan Nandini dua orang idealis seperi seorang waniat yang kerja di kantir tapi tidak pernah mendapat pujian. Nandini tertegun. Kunal meminta orang-orang memberi tepukan yang meriah untuk mauli dan nandini. Semua orang bersorak dan tos. mayank ikut mengajak mereka tos untuk Mauli dan nandini. mauli memeluk nandini. Ibu Mauli menatap denga tatapan tidak suka. Lalu Kunal memberitahu kalau sekarang saatnya berdansa.

Kunal emngajak mauli berdansa. Keduanya berdansa dengan indahnya di ahdapan semua orang. Nandini menatap keduanya dengan tatapan haru dan bahagia. Ibu Mauli sampai menitikan airmata haru. Ibu mertua merasa heran. Nandini ikut menitikkan airmata haru. Ketika tarian mereka selesai, para hadirin bertepuk tangan meriah. Kunal dan mauli saling pandang sambil senyum... 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode