Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 3 bag 2. Di tengah jalan ada kecelakaan. Sebuah mobil terbalik. Ibu hamil dan seorang anak ada di dalamnya. Khalayak sedang berusaha membalik mengembalikan posisi mobil. Kunal yang melihat kondisi si ibu dan anak yang tidak menguntungan, melarang. Dia memberitahu kalau dirinya dokter. Dan orang-orang pun menurut. Kunal menaiki mobil dan membuka pintu dengan paksa. Dia memotong sabut pengaman si ibu dan mengeluarkannya dari mobil. Sementara si anak yang ketakutan terperangkap di bawah. Kunal membujuk si anak yang ketakutan untuk meraih tanganya. Si anak menurut. Kunal berhasil mengeluarkan si anak dari dalam mobil. Ibu dan anak itupun selamat. Khalayak bertepuk tangan atas keberhasilan kunal dan mengelu-elukannya.
Raj membawa Nandini ke ruang makan siang konferensi. Para pelayan sedang menata buah, masakan lain belum ada. Rajdeep mengapa belum ada masakan? Pelayan menjawab kalau salad bar sudah siap. Rajdeep tidak mau makans alad, dia mau daging ayam, kambing. Tapi menyuruh Nandini makan salad. Pelayan memintanya menunggu beberapa menit. Rajdeep protes dan memaksa bicara dengan manager karena dia tak mau bicara dengan orang rendahan. Manager datang dan memeritahu kalau mereka sedang menyiapkan salad khusus untuk para dokter. Rajdeep memaklumi. Dia menyuruh Nandini duduk, sementara dia akan keluar untuk merokok.
Nandini duduk dengan kikuk. Dia mengamati para pelayan yang sedang mengukir buah untuk hiasan salad. Nandini merasa tertarik dan menikmatinya. Wajahnya sumringah. Tiba-tiba, tanpa sengaja seorang pelayan menjatuhkan vas dan merusak hiasan salad buah. SI pelayan panik, karena takut di pecat. Nandini menawarkan diri untuk menolongnya. Dia meminta buah baru dan meja yang kosong. Lalu dengan cekatan, Nandini mengukir buah-buahan dengan ahlinya. Orang-orang berkerumun mengagumiu keahlian Nandini. Nandini tidak menyadarinya sampai mereka bertepuk tangan.
Rajdeep masuk kedalam bersama seorang doktor. Raj memberitahu doktor itu kalau dia akan embuka sebuah lab dengan peralatan canggih dari german. Dokterberkata kalau yang penting bukan alatnya, tapi orang yang bisa menjalankannya. Dokter heran melihat kerumunan. Dia mendekat. Rajdeep mencari Nandini yang tidak ada di tempat duduknya. Dia kesal, "kemana perginya wanita tak berguna itu?" Rajdeep memanggil pelayan, "kemana istriku yag duduk di sii?" Pelayan menunjuk kearah kerumunan. Rajdeep menduga kalau Nandini telah membuat drama lagi. Rajdeep mendekat.
Dia melihat nandini di tengah kerumunan menjadi pusat perhatian. Semua orang memandang kagum padanya. Beberapa mengajaknya foto bersama. Manager memuji bakay dan keahlian nandini. Dokter Mehta, yang bersama Rajdeep ikut memuji Nandini. Rajdeep segera mendekati Nandini, mencium keningnya dan mengenalkan di hadapan semua orang kalau nandini adalah istrinya. Dr Mehta mengagumi Nandini. Rajdeep mengenalkan Nandini pada Dr Mehta. Dia menyuruh Nandini menyalami dr. Nandini pamit untuk cuci tangan dulu.
Mauli dan kunal merawat ibu dan anak korban kecelakaan. Mauli merawat si ibu, sementara Kunal merawat si anak.Si anak bernama Rohit Kumar. Dia sangat senang pada Kunal. Si ibu memuji Kunal di hadapan Mauli, karena anaknya mau bicara pada Kunal. Lalu ambulan datang untuk membawa keduanya ke rumah sakit. Rohit meminta Kunal agar tidak melupakan namanya. Kunal mengangguk. Rohit mendokan Kunal.
Sepeninggal ibu dan anak itu, Mauli memuji kunal karena di sukai anak-anak, "anak kita nanti sangat beruntung." Kunal kaget campur gembira, "apakah kau hamil? Bagus sekali, akan ada " Mauli memukul Kunal, "tidak seperti itu. Aku bicara kelak...." Kunal terlihat kecewa.
Nandini sedang berjalan di hotel, ketika dia tiba di lobby. Tanpa sengaja dia menabrak spanduk konferensi di mana ada foto Mauli. Nandini terpana gembira. Dia menyentuh foto Mauli penuh kerinduan, "Mauli.... mauli ku..." Nandini sangat gembira karena Maulinya menjadi dokter terkenal. Nandini gembira campur gugup menyadari kalau Mauli akan hadir di konferensi itu. Nandini binggung bagaimana dia akan menemui Mauli dan apa yang akan di katakannya, "setelah sekian lama, seperti apa pertemuan pertama kita nanti?"
Mobil kunal meluncur menuju hotel dan berhenti di entrance. Nandini mendengar suara mobil berhenti. Dia terlihat gugup dan nervous. Mauli keluar dari mobil dan berjalan memasuki lobby hotel. Nandini berdiri membelakanginya. Mauli berteriak memanggil Kunal, "Kunal, tolong bawakan tas hitamku.." Nandini was-was tapi gembira.
Kunal dan Mauli menuju meja resepsionis. Nandini berdiri tak jauh darinya. Mauli menatap sekeliling, tapi dia tidak melihat Nandini. Nandini menata perasaannya sendiri sebelum menoleh. Dan saat menoleh....