Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 10 bag 2. Nandini terkena 'morning sickess', ciri khusus orang hamil. Muntah-muntah dan pusing. Untuk menyembuhkan diri, nandini menghidupkan AC dan coba menidurkan diri di sofa. Rajdeep melihat itu. Dia menghampir nandini dan mengelus rambutnya, "sayang, kau baik-baik saja?" nandini mengangguk. Rajdeep membentak, "mana teh ku?" Nandini tersentak bangun. rajdeep mengingatkan nandini kalau dia butuh teh di pagi hari, "sudah saatnya sarapan dan aku belum mendapatkan tehku. Kau maalah duduk di sini, menikmati angin dingin ini. Nandini berkata kalau dia akan mengambilkan teh untuk rajdeep. Nandini berbalik pergi. Rajdeep duduk di sofa dan mengambil bantal kecil. Dia melihat sesuatu yang salah dengan bantal itu dan menahan nandini.
Rajdeep menghampiri nandini, kau ini tuan puteri atau perdana menteri? Atau lady victoria?" Rajdeep menepuk bantal yang berdebu di depan wajah Nandini. Dia marah karena bantal berdebu, "apa aku harus bebersi juga? Menyiapkan teh dan sarapan? Dan kau relax laksana ratu..." nandini meminta izin pada rajdeep untuk memperkejakan pembantu selama beberapa hari. Rajdeep melarang. nandini menurut, "jangan khawatir, aku akan mengurusnya sendiri.." Rajdeep menyuruh Nandini mengurus wajahnya. Dia memberikan sejumlah uang, "pergilah ke salon.. jangan datang ke pesta dengan wajah seperti ini. Orang-oraang akan takut. Satu lagi, siap tepat waktu!" Nandini mengangguk.
Mauli dan keluraga sedang sarapan bersama. Mauli menuang Jus dengan wajah ceria. Ibu mertua merasa mengamatinay sambil tersenyum. Dia mengambil mentega dan meletakkanya di atas roti parata mauli. mauli menyobel rotinya, mengoleskannay ke mentega dan memakannya. ibu mertua menggodanya, "waah..hebatnya. Matahari terbit darimana hari ini? Hari ini Mauli kita makan mentega. Dia tak lagi diet.." Ibu mertua tertawa. Mauli dan Kunal ikut tertawa. Nenek hanya tersneyum. Ibu mertua masih penasaran, "apa penyebabnya?"
Kunal menyahut, "matahari akan terbit karena mauli akan bertemu teman lamanya hari ini. Dia lebih bahagia sekarang daripada saat dia menikah denganku." Mauli menyangkal, "ayolah Kunal, aku selalu gembira melihatmu, bahkan hingga hari ini.." Mauli menendang kaki Kunal. Kunal menjerit dan menggodanya, "Mauli, kau sduah menendagku dari hidupomu bahkan sebelum Nandini kembali. AKu heran, apa yang akan terjadi padaku kalau dia telah kembali..." Ibu dan Mauli tersneyum geli. Kunal meminta nenek memberi Mauli penjelasan.
Nnenek berkata, "bagaimana aku bisa membuat dia mengerti? ia terlihat gembira hari ini. Aku berdoa pada tuhan agar dia tidak akan bersedih.." Kunal dan Mauli serta ibu mertua menatap nenek dengan heran. Kunal bertanya, "nenek, apa yang kau katakan?" Nenek menjawab, "apa lagi? hubungan yang sudah lama berakhir, apa gunanya menjalinnya lagi? Apa untungnya? Dia memberimu kesedihan dulu, sekarang juga, dia akan melakukan hal yang sama. Akan lebih baik kalau kau lupakan dia.."
Kunal menegur nenek karena telah membuat Mauli kecewa, "dia sangat bersemangat untuk bertemu temannya dan nenek.." nenek memotong ucapan Kunal, "kebenaran selalunya pahit. mauli sangat merindukan gadis itu, apa ada jaminan kaalau gadis itu juga merindukan Mauli?" Kunal menyahut, "aku tidak tahu, apakah nandini merindukan Mauli, tapi mauliku sangat merindukan nandini. Siangd an malam. jadi, mauli akan sangat gembira saat bertemu dengannya nanti." Ibu mertua menimpali, "dan nak, kau harus tahu, kadang-kadang sebuah hubungan tetap bertahan meski hanya sebelah pihak. Dengan harapan bahwa luka lama akan sembuh suatu saat nanti. Dengan cara itu, hubungan yang porak poranda bersatu kembali.." Nenek menatap ibu mertua dengan dingin. Ibu menyaarankan agar mauli pergi menemui temannya itu, "semoga tuhan memberkatimu dan menyatukan kalian kembali." Kunal bersorak untuk Mauli,"kami mendukungmu!!" Mauli tertawa gembira.
nandini mengambil kotak sindoor di meja dan sudah membukanya ketika rajdeep datang dan mendorongnya. Kotak sindoor di tangan nandini terjatuh dan berhamburan di lantai. Nandini sangat kaget.
Mauli sedang menyisir rambutnya ketika sisirnay tersangkut di kalung mangalsutra hingga putus. Mauli kaget. Untungnya dia bergerak cepat untuk menangkap kalung itu sehingga muntiaranya tidak berhamburandi lantai.
Nandini menatap Sindoor yang berserakan di lantai dengan cemas, "ya tuhan, sindoor yang terjatuh merupakan firasat buruk.."
Mauli mengatakan hal yang sama saat melihat kalung mangalsutranya putus dan mutiaranya berhamburan.
Nandini segera mengambil kotaak sindoor dan berjongkok untuk mengumpulkan sindoor yang berserakan dengan tanganya. Rajdeed kaget. Dia segera memaksa Nandini bangkit sambil mengomel, "oh dewi gangaa, Mengapa kau duduk di lantai? kau memakai sari yang mahal. Apa yang kau lakukan?" nandini memberitahu rajdeep kalau dia mengumpulkan bubuk Sindoor. Rajdeep cepat-cepat mengambil tisu dan melap tangan Nandini, "kau telah merusak tanganmu. Kau baru saja melakukan manicure. kenapa kau mencemaskan bubuk sindoor? Suamimu berdiri tepat di depanmu, hormati aku!"
Lalu rajdeep menarik tangan nandini karena telah terlambat untuk pertemuan. Nandini binggung, "baagaimana aku bisa pergi tanpa memakai sindoor?" Rajdeep menyatukan tanganya di depan Nandini dan berkata, "istriku sayang, suamimu bersamamu. kalau kita telattiba di pertemuan, suamimu atau sindoor tidak akan eksis. Ayo..." lalu rajdeep menarik tangan nandini dengan cepat. nandini menurut dengan pasrah.
Ibu mertua datang datang dan menyapaMauli, "anakku Mauli, kenapa ini nak?" mauli memberitahu ibu mertua kalau mangalsutranya putus tersangkut sisir, "memutuskan mangalsutra tidak baik kan ma?" Ibu mertua menenangkan, "jangan cemas, nak. Meskipun putus, tapi kau menanganinya dengan baik. berikan padaku, aku akan memperbaikinya." Mauli minta maaf pada ibu mertua. Ibu mertua meminta Mauli agar tidak cemas, dan menanyakan Kunal. Mauli memberitahu kalau Kunal menunggunya di hotel, di maana mereka akan mengadakan pertemuan.
Mauli tiba di hotel seorang diri. Dia duduk di loby dan menelpon Kunal. Dia meminya Kunal segera datang karena dirinya tak mau menemui Rajdeep seorang diri. Rajdeep datang. Mauli melihatnya. Dia cepat-cepat memyembunyikan wajahnya di balik majalah. Rajdeep melihat mauli dan berniat mengambil kesempatan. mauli melihat rajdeep mendekat. Mauli segera bangkit dan duduk di bar. Rajdeep membuntutinya dan duduk di sofa tak jauh dari mauli.
Mauli sangat cemas, dia menelpon Kunal danmemberitahu kalau Rajdeep mengawasinya. tapi dia tidak melihat nandini. Mauli berniat untuk pergi. Tapi dari cermin, dia melihat sosok Nandini memasuki hotel. Mauli menatap baayangan nandini dengan mata berkaca-kaca...