-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 13

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 13. Kunal dan mauli sedang dalam perjalanan menuju rumah Nandini ketika mereka melihat mobil Sweety. Mauli memberitahu Kunal, "Kunal, bukankah itu mobil Sweety atau Prem?" Kunal mengangguk, "ya.." Lalu dia menghentikan mobilnya dan saling padang dengan heran. Di kejauhan terlihat Sweety sedang menghampiri orang-orang sambil menunjukan layar hpnya. 

Sweety terlihat sedang memohon pada orang-orang yang di temuinya agar memberitahunya kalau melihat suaminya. Dia memberikan nomer telponnya. Sweety memohon pada tuhan agar mengemablikan suaminya. Sweety melihat Mauli dan berlari kearahnya, "mauli.. Kunal.., aku senang kalian ada di sini. Aku tak tahu kemana Prem pergi..." Sweety memohon pada Kunal agar menemukan ssuaminya, "terkutuk diriku kalau sampai terjadi sesuatu padanya..." 

Mauli bertanya dengan prihatin, "kakak, kau mencurigai kak Prem lagi?" Sweety tergagap. Dia berkata tak akan melakukan hal seperti itu lagi,"aku telah membuat kesalahan. tapi lihatlah, betapa aku sangat mengkhawatirkannya..." Mauli geleng-geleng kepaala. Sweety hendak menyentuk kaki Kunal, tapi Kunal melarangnya, "okay.. baiklah! Kami akan mencarinya."

Mauli menyuruh Kunal mencari Prem, sementaara dia akan pergi kerumah nandini. Kunal melarang, "jangan! jangan pergi kesana sendiri..." Mauli menyela, "tapi Kunal..." Kunal melarang keras, "Mauli, aku bilang tidak. AKu tak akan mengambil resiko. kau pulanglah. Nanti kita bicara lagi. AKu akan segera kembali setelah mengurus masalah ini. Okay?" Mauli terlihat binggung. Kunal memohon, "tolong, dengarkan aku!" Sweety menangis di pundak Mauli. Mauli coba menenangkannya.

nadnini bersimpuh di depan tempat tidur yang berantakan dengan wajah kaku. Rajdeep ikutan jongkok di sampingnya dengan wajah-wajah pura-pura menyesal, "ini terpaksa terjadi..." lalu dia menyerigai layaknay orang menangis, tapi ternyata tergelak gembira. Rajdeep berkata kalau dia tahui bagaimana memberi pelajaran pada wanita seperti nandini, "kau berniat menentang ku? kau berencana menemui temanmu? Sekarang? kau membayar untuk apa yang telah kau lakukan..."

Nandini menyahut dengan kaku, "Rajdeep, aku tidak melakukan apapun yang salah. tapi apa yang kau lakukan, betulbetul salah!" Rajdeep menarik tangan nandini agar berdiri dan membentaknya, "sekarang kau akan memberitahu aku apa yang benar dan salah? Seharusnya kau tahu, ketika kau menolakmu malam itu. Apa yang tidak ditemukan oelah seorang pria di rumah, dai akan mendapatkannya dari luar. Dia tak akan membiarkan dirinya kelaparan.." Rajdeep memberitahu nandini kalau semua yaang terjadi adalah karena kesalahan nandini sendiri yang bersikap sok cerdi dan tidak membiarkan rajdeep mendekatinya, "jadi hadapilah ini. Kau tak mau bekerja dan hanya berkeliaran sesukamu saja..." Nandiniter diam dalam kepiluan.

Mauli dan Kunal sedang merapikan tempat tidur berdua. Kunal memberitahu Mauli kalau Prem ternyata minum-minum di rumah temannya, "mereka berdua melakukan banyak drama. Percayalah, ini sunggu menggangu. Aku jemu dengan meereka. Kalau smapai aku melihat drama mereka sekali lagi, aku akan memblock mereka dari hidupku!" mauli mengingatkan Kunal, kalau sampai Kunal melakukan itu, maka Kunal tidak akan pernah lagi bisa menikmati nasi Biryani Sweety. Kunal tak perduli, "tak apa. Tapi aku tidak ingin orang-orang melodramatik di sekitarku. Mereka membuat aku gila!"

Lalu Kunal menyandar di tempat tidur dengan kesal. Mauli menghiburnya, "jangan marah, sayang. Tidurlah, kau kelihatan lelah..." Kunal berkata kalaiu dirinya tak punya waktu untuk tidur. Banyak kerjaan yang tertunda, "Dr. Nayak menawari aku pekerjaan." Mauli tertegun, "pekerjaan?" Kunal meraih jemari Mauli dan menggengamnya, "kau tidak bertanggungjawab sendiri atas EMI's." mau menyela, "tapi Sayan, bagaimana dengan klinikmu?" Kunal yakin kliniknya akan di buka bila sudah saatnya, "tapi aku tak bisa melepaskan kesempatan hebat seperti ini.." Mauli tersenyum, "baiklah. Kita bicarakan lagi nanti. AKu pergi dulu. Bye.."

Mauli mengingat rambutnya serampangan, lalu mengambil tas. Kunal bangkit dan menghampiri Mauli, "dengar, kau punya rambut yang indah, uraikans aja.." Mauli menyahut, "nanti akan menutupi wajahku.." Kunal tersenyum, dia melepaskan ikaatan rambut Mauli dan menguraikannya. Dia memuji mauli yang terlihat cantik, "tapi matamu kelihatan mengantuk. Aku rasa kau memikirkan nandini sepanjang malam..." Mauli mengiyakan, "ya. Aku sangat mencemaskan nandini.." Kunal berjanji akan mengajak Mauli kerumah nandini siang nanti. Mauli kaget, "benarkah? kau punya waktu?"

Kunal menjawab, "Harus kusiapkan. Aku telah membuat komitmen. tak akan ada yang lebih penting daripada itu!" lalu Kunal menyuruh Mauli pergi kerja, relax sedikit dan siangnya mereka berdua kan pergi kerumah nandini. Mauli tersneyum gembira. Lalu keduanya berpelukan.

Nandini sedang membawa nampan teh untuk Rajdeep ketika dia merasa mual. Nandini cepat-cepat meletakkan nampan itu diatas meja di depan Rajdeep. karena tidak tahan lagi, Nandini menyemburkan muntahnya ke l;antai. Rajdeep terloncat keatas sofa sambil bergidik jijik. Dia memarahi nandini dan mengusirnya ke kamar mandi, "sungguh menjijikan." Nandini berlari ke toilet. Rajdeep bergidik jijik.

Tiba-tiba hapnya berdering. Rajdeep meraih hpnya sambil ngomel, "siapa yang menelpon pagi-pagi begini..." Rajdeep menatap layar hpnya dan tersenyum, "...apa yang membuatmu ingat diriku sepagi ini?"

Nandini mencuci mukanya di wastafel. lalu dia jatuh terduduk dan mulai menangis tersedu-sedu. Nandini menyentuh perutnya dan meminta maaf. Karena bayi dalam kandungannya di paksa untuk bertoleransi, menahan amarah, "aku tak tahu, apa yang akan kau lalui. Bagaimana aku akan membuatmju tenang. Tapi tahukan kau? Kau tak perlu cemas, karena ibumu tidak sendiri. Teman baiknyatelah kembali. Sekarang bibi Mauli telah kembali. Dia akan membuat semuanya baik-baik saja. Dia akan menjelaskan pada ayahmu. Kau tahu? Ayahmu akan menerimamu dengan baik.."

lalu terdengargedoran di pintu. Rajdeep memberitahu nandini kalau Kunal dan mauli akan datang untuk makan siang. Nandini tertegun. Rajdeep membentak Nandini. Nandini membuka pintu dengan wajah sedikit ceria, "Mauli akan datang?" Rajdeep melarang nandini gembira dulu, "mereka tidak datang untuk menemuimu. Mereka datang untuk bicara bisnis. Mereka akan maakan siang di sini. Sana pergilah kedapur..." Nandini melangkah pergi. Rajdeep menyergapnya dan menekan kedua pipinya dengan kasar. Dia mengancam nandini agar tidak membeirtahu Mauli tentang kondisi mereka, kalau tidak, rajdeep akan mengusir nandini. nandini mengiyakan.

Lalu Rajdeep menyuruh nandini tersenyum. Nandini binggung, "apa?" Rajdeep menyuruh nandini tersenyum, "kau terlihat sangat tegang. Siapa yang kau bodohi?" Rajdeep memaksa nandini tersenyum, "gigimu harus kelihaatan. Ayo senyum.." lalu dia memeluk Nandini dan mengeluarkan hpnya. Dia mengambil fotonya dan nandini.

Mauli sedang mondar-mandir sambil bicara di telpon. Dia memberitahu mamanya kalau mayank harus datang untuk interview. mauli menyarankan Mayank mencari kerja dengan kualitasnya. Tapi ibu ingin mauli memberikan rekomendasi untuk Mayank agar tidak perlu interview.  Mauli tertapmeminta ibu menyuruh datang untuk Interview agar tahu apa jenis pekerjaannya. Tapi ibu berkeras tak mau mayank di interview. Dia ingin Mauli memberitahunya secara langsung kalau tak mau membantu adiknya, karena menurut ibu semua interview tak berguna. lalu ibu mematikan telpon. Mauli terlihatsedih dan serba salah.

Mobil Kunal berhenti di depan Mauli. Kunal melambaikan tangan.. Mauli coba untuk tersenyum naik kedalam mobil. Kunal mengamati wajah istrinya dan bertanya, "ada apa? Kenapa begitu serius?" Mauli mengadu, "apa lagi? Ibu menelpon, bicaratentang Mayank.." Kunal menebak kalau setelah itu percakapan menajdi buruk dan ibu menutup telpon. Mauli mengiyaakan. Dia tahu kalau ibunya tidak akanpernah berubah, jadi dirinya yang harus menerima semua itu dengan lapang dada.

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode