Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 13 bag 2. Kunal menghidupkan mobilnya. Mauli melihat ada karangan bunga di kursi belakang,"sayang, untuk siapa itu?" Kunal menjawab kalau itu untuk teman Mauli kaarena mereka akan pergi kerumahnya. Mauli mengeluh, "cantik sekali, tapi sayang, tidak ada mawarnya.." Kunal mengeluarkan setangkai bunga mawar, "karena yang itu khusus untukmu.." Mauli terpekik gembira dan menerima mawar pemberian Kunal, "teruma kasih sayang..." Kunal berkata, "apakah mungkin aku membeli bunga untuk orang lain tapi tidak untukmu?" Mauli menyerigai geli.
Nandini sedang menatao hidangan di meja ketika Rajdeep datang. Melihat masakan terhidang di meja, Rajdeep tertarik untuk mencicipnya. nandini mengambilkan sesedok masakan. Rajdeep mencicipinya tapi langsung meludahkannya kembali karena kepedasan. Nandini mengambilkan airminum. Nandini minta maaf, karena dia memasakagar pedas, "mauli menyukaimasakan pedas.." Rajdeep tambah geram, "siapa?" Nandini menjawab dengan gugup, "mauli.." Rajdeep bangikit dengan geram. Dia melemparkan semua masakan ke lantai lalu mendudukan nandini di kursi danmengapitnya dengan kasae, "siapa pemilik rumah ini?" Nandini ketakutan. Rajdeep mengulang pertanyaanya sambil mengasah garpu di depan wajah nandini. Nandini menjawab terbata-bata, "Kau..."
Rajdeep membuang garpunya dan berkata, "jawaban yang bagus. Jadi, makanan itu seharusnya di masak berdasarkan selera siapa?" Nandini menyahut, "kau.." Rajdeep memuji Nandini karena menjawab dengan benar, "tapi kau masih gagal. Satu lagi yang harus kau ingat, jangan coba merasa diatas angin karena telah bertemu mauli. kalau tidak, ketidakberdayaanmu akan membuatmu merana.." Lalu Rajdeep menyuruh Nandini bersikap layaknya istri yang baik, membersihkan yang bersepah dan memoles kembali wajahnya. Nandini mencemaskan makanan, dia berniat memasak lagi. Rajdeep memegangi tanganya, "kenapa kau bersikap baik padaku? Aku akan memesan makanan dari luar. Kau bersihkan saja .." Nandini bergegas pergi. Rajdeep memasang fotonya bersama Nandini di dinding.
Bel pintu berbunyi. Rajdeep membuka pintu dan menyapa Kunal dan Mauli. Keramahan rajdeep membuat mereka binggung mau menjawab apa. Rajdeep mempersilahkan masuk. Kunal menatap seisi ruangan sambil tersenyum kagum. Dia melihat foto yang baru di pasang rajdeep. Dia memberi isyarat pada mauli. Mauli menoleh kearah yang sama dengan wajah sangsi. Rajdeep melihat itu dan menyerigai licik. Lalu Rajdeep meneriaki Nandini, "Nandini, keluarlah.."
Rajdeep memberitahu Mauli dan Kunal kalau Nandini sibuk sejak pagi. Nandini muncul dengan wajah datar. Dia menghampiri Mauli dan memeluknya erat. Mauli membalas pelukannya dengan poenuh kerinduan, "apa kabarmu?" Nandini menjawab, "aku baik-baik saja. Apa kabarmu?" Mauli menjawab hal yang sama. Lalu Kunal memberikan karangan bunga yang di bawanya pada nandini dan sebuah bingkisan. Nandini merasa heran, "kenapa membawa semua ini?" Tapi cepat-cepat di ralatnya dengan menawari Kunal dan mauli mibuman, "teh atau kopi?" Mauli menjawab kalau mereka taksabar untuk menikmati maakan Mauli. Rajdeep menawari mereka minum dulu. Kunal setuju.
Lalu saat makan tiba. Mereka duduk dimeja makan saling berhadapan. Kunal memberitahu Nandini kalau dirinya mendengar banyak hal tentang masalan Nandini, "ku rasa, hari ini aku akan makan banyak.." Nandini berdiri hendak mengambilkan makanan untuk Kunal dan Mauli. Kunal dan Mauli melarang, "jangan, tidak usah. Duduklah, tak perlu melayani kami..." Nandini berkeras. Rajdeep menyuruhnya duduk, "betul sekali. Sayang, kau telah lelah seharian. Kau butuh istirahat. Tak perlu melayani kami."
Dengan bersemangat, Mauli dan Kunal mengambil makanan. Nandini menatapnya dengan tatapan bersalah. Saat mencicipi suapan pertama, Mauli heran dengan rasanya, "Nandini, apa kau memasak makanan ini sendiri?" nandini binggung, dia menatap Rajdeep. Rajdeep menyuruh Nandini menjawab. Nandini berkata, "ya. Rasanya sedikit berubah. Aku tidak memasak seperti dulu, Rajdeep tidak suka masakan pedas." Mauli melirik rajdeep. Rajdeep mengiyakan, "sebenarnya, akulah orang yang memiliki rasa yang berbeda. Dan... banyak hal telah berubah 7 tahun ini. Iyakan mauli?" Mauli terdiam. Kunal yang menjawab, "betul sekali. Banyak hal berubah selama bertahun-tahun. Aku sudah memberitahu mauli tentang itu.." Mauli tersenyum, "sepertinya itumenjadi kenyataan sekarang. Tapi nandiniku tidak akan pernah berubah.." Nandini menjawab dengan nada sedih, "orang tidak berubah nandini, hanya keadaan yang berubah.." Kunal dan mauli tertegun mendengar ucapan nandini mereka merasakan kesedihan yang di rasakan nandini.
Rajdeep segera memeluk nandini dan mencoiumnya lembut, "istriku sangat emosional.." Mauli dengan nada bercanda menyalahkan mauli karena membuat nandini terasa. nandini menyangkal, "bukan begitu... ini adalah airmata bahagia. AKu bertemu mauli setelah sekian lama..." Nandini menyentuh tangan rajdeep dan mengucapkan terima kasih karena mempertemukannya dengan mauli lagi.
Mauli berkata, "gaya memasak mungkin berubah, tapi lebih lezaat.." lalu mauyli menawari Nandini untuk makan. Rajdeep pura-pura melayani nandini. Dia menuangkan makanan ke piring nandini. Dan menyuapinya dengan alasan kalau nandini tidak makan kalau belum makan dari tanganya. Setelah menelan suapan rajdeep, Nandini merasa mual. Dia segera mengambil gelas dan meminum isinya. Mauli merasa ada yang tidak beres, "nandini apakah kau baik-baik saja?" Nandini mengaku kalau dia salah makan. krn itu sedikit tidak enak badan. Mauli menawarkan diri untuk memeriksa nadi nandini. Nandini menolak. Dia minta izin pergi ke toilet sebentar. Rajdeep mengawasinya dengan curiga.
Nandini sedang menenagkan diri di depanwastafel. Rajdeep datang dan memelintir lengan nandini. nandini menjerit kesakitan. Rajdeep memarahi nandini karena merusak suasana, "kau tahu, mereka datang untuk urusan bisnis. Drama mu ini akan mengalihkan perhatian mereka.
Mauli merasa aneh cemas dengan apa yang mungkin terjadi. Dia ingin melihat. Kunal melarang, Rajdeep hanay membantu nandini, "mereka terlihat baik-baik saja." Mauli menjawab, kadang sesutu yang terlihat baik, tidak baik-baik. hatiku berkata ada yang salah." Mauli bangkit. Kunal mencegahnya, agar tidak menganggu privacy orang. Mauli berkata kalau keburukan rajdeep hanya bisa di lihat di tempat yang privacy. Kunal berkata kalau hal seperti itu tidak bagus. Mauli meminta Kunal tenang, "ini bukan rumah oraang lain, ini rumah temanku nandini..." Lalu mauli bangkit dan melangkah pergi.
Dalam Toilet, Rajdeep sedang menganiaya nandini. Nandini memberitahu rajdeep kalau dirinya benar-benar tidak sehat. Rajdeep menyuruh nandini pura-pura sehat, "kau tahu kan, betapapentingnya bisnis ini untuk kita? kalau kau merusaknya, maaka..." Rajdeep mengangkat tangan hendak menampar nandini ketika Mauli muncul. Rajdeep segera menghentikan aksinya. Mauli menatap dengan penasaran...