-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 5

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 5. Nandini menangis haru melihat Mauli menerima penghargaan. Nandini bertepuk tangan sambil berkata, "selamat, Dr Mauli..." Nandini ingat kalau Mauli sangat suka dengan cake buatannya. Nandini berniat membuatkan cake untuk mauli. Nandini kaget melihat Rajdeep sedang menatap kearahnya selintas. Tanpa menunggu, Nandini segera berlari pergi. Ketika Rajdeep menoleh lagi untuk memastikan, Nandini sudah lenyap. 

Rajdeep penasaran. Dia pamit pada koleganya dan berlari keluar untuk mengejar Nandini hingga ke koridor. Tapi Nandini lenyap tanpa bekas. Akhirnya Rajdeep berpikir kalau itu bukan Nandini, ".. dia tak mungkin berani turun tanpa ku minta."

Nandini tiba di dapur hotel. Nandini menghampiri koki dan minta izin pada pelayan untuk membuat cake di dapurnya, "aku akan bertemu temanku setelah bertahun-tahun..." Koki mengizinkan. Nandini gembira dan mengucapkan terima kasih. Pelayan pergi mengambilkan bahan dan perlatan untuk membuat cake. Nandini melipat lengan bajunya dan mengikat rambutnya.

Setelah menerima penghargaan Mauli kembali ketempat duduknya di iringi tepuk tangan hadirin. Kunal berdiri menyambutnya sambil bertepuk tangan. Lalu keduanya berpelukan sambil tertawa bahagia. Tiba-tiba hp Mauli berdering. Sunita memberitahu kalau ada keadaan darurat di rumah sakit. Mauli meminta Sunita agar tidak panik. Mauli menyuruh Sunita mengirim darah pasien untuk di uji, "aku akan kesana secepatnya. Okay, bye." Kunal menatap Mauli dengan rasa ingin tahu. Mauli memberitahu kondisi darurat di rumah sakit, "aku harus pergi..." Kunal segera menggandeng tangan Mauli, "ayo.." Kunal dan Mauli bergegas pergi. Dari pintu yang lain, Rajdeep sedang melangkah masuk. Keduanya tidak saling melihat.


Begitu masuk, Rajdeep segera menuju ke meja Mauli dan bertanya pada kolega Mauli yang masih duduk disana. Kata rajdeep, "permisi, tuahn. Dr mauli yang tadi di sini..." Si kolega menjawab, "dia baru saja pergi." lalu Rajdeep mengenalkan dirinya dan duduk di tempat duduk Mauli. Dalam hati rajdeep berkata, "aku terlambat. Kalau tidak aku pasti akan membalas tamparan itu dan menghinanya di hadapan para dokter. Tak apa, suatu saat aku pasti akan bertemu dengan dia.."

Mauli mengemasi bajunya. Kunal menawarkan diri untuk mengantar Mauli kembali. tapi Mauli menolak, "tidak Kunal. Penting bagimu untuk berada di sini..." Kunal menyahut, "menemuimu lebih penting lagi. Kita datang bersama dan pergi bersama.." Mauli membujuk Kunal untuk tinggal, karena dia bisa bertemu banyak investor besok, untuk kliniknya. Kunal berkecil hati. Dia tidak yakin para Investor itu mau investasi di kliniknya, karena para investor itu hanya tertarik mencari untung belaka, "dan aku ingin merawat orang dengan biaya murah. Kenapa mereka investasi di klinikku?"

Mauli memberi penjelasan, "karena tidak semua orang itu sama. Kau tidak tahu, mungkin ada seseorang yang menyukai idemu. Apa salahnya mencoba? Tanpa mencoba, kau hanya akan menyesal. Seperi kata orang-orang, kau tidak hidup sampai kau membuat langkah." Kunal berkeras, "aku akan menddapat Investor kalau saatnay tiba. tapi untuk sekarang, aku harus pergi denganmu." Kunal bangkit hendak ikut berkemas. Mauli menceahnya, "kunal...kunal, tolonglah! Jika tidak untukmu, lakukan untukku! Ku mohon!"

Kunal protes, "ini benar. Kau menyalahgunakan cintaku. Kau mememerasku secara emosional." Mauli terus membujuk Kunal, "tolonglah, sayang.." Akhirnya kunal menyerah dan setuju untuk tinggal, ".. tapi begitu seminar selesai, aku langsung pulang." Mauli mengangguk setuju. lalu Kunal memesaon taksi untuk mauli berikut beberapa sadwich untuk bekalnya. Mauli tersenyum bahagia. Dia memeluk Kunal sambil mengucapkan terima kasih. Kunal membalas pelukan Mauli sambil berkata, " ini benar-benar tidak di harapkan, dr Mauli. Lain kali, kalau pergi bersama, harus pulang bersama. Ini perintah dokerr!" Mauli memberi hormat pada Kunal dengan tegap sambil berkata, "siap, dokter Kunal!" Kunal tertawa.

Dapur hotel mendapat order dari kamar kunal dan mengumumkannya, "ada order sandwich dari kamar 405, secepatnya. Nyonya akan segera pergi.." Nandini kaget, "dia mau pergi?" Nandini cepat-cepat mengeluarkan kuenya dari oven dan menghiasnya dengan indah. Lalu sambil membawa cake itu, dia berlari keluar. 

Sementara itu, Kunal dan Mauli sudah keluar dari hotelnya dan sedang menunggu lift. Nandini lewat di sampingnya tapi tidak melihat Mauli. Nandini pergi ke kamar mauli tapi kamarnay sudah kosong. Nandini tidak menyerah, Dia berlari di sepanjang koridor menuju lobby. Di sana dia melihat Mauli yang hendak check out. Kunal meninggalkan Mauli sementara mauli bicara di telpon. Nandini gembira. Dia menyalakan lilin di cakenya. Ketika hendak menghampiri Mauli, Nandini teringat perjumpaan terakhir mereka.

Kilas balik menunjukan pertengkaran kecil keduanya. Nandini memberitahu Mauli kalau Rajdeep adalah calon suaminya. Mauli tidak menyukai Rajdeep dan menyuruh Nandini memilih antara dirinya dan rajdeep. Nandini terdiam sambil menitikkan airmata. Kebungkaman Nandini adalah jawaban bagi Mauli. Dengan wajah sedih campur kecewa, Mauli meninggalkan Nandini. Nandini coba menghentikan Mauli. Tapi Mauli tak mau mendengarnya.

Mengingat hal itu, Nandini tertegun dalam penyesalan, "...andai aku akan memilihmu hari itu, Mauli. Kau benar dan aku salah. AKu sangat malu pada diriku sendiri sekarang. AKu bahkan tak bisa menatap matamu sekarang.." Saat nandini tersadar dari kenangannya, Mauli sudah melangkah pergi sembari masih bicara di telpon. Nandini hendak mengejarnya. Tapi tiba-tiba alarm api berbunyi dan serta merta air pemadam kebakaran menyembur. Nandini kaget dan piring cake di tangannya jatuh. Peserta konferensi dan orang-orang berlarian keluar dengan baju basah kuyub. Saat menyadari kalau itu hanya alrm palsu, orang-orang mulai menatap Nandini yang ketakutan dan menyalahkannya. Rajdeep yang melihat itu pura-pura tak tahu dan beralik pergi. Nandini melihat raj, dia segera mengejar Raj dan memeluknya sambil menangis.


Sudah kepalang basah, Rajdeep bersikap seolah-olah dia suami yang baik. Dia memeluk Nandini dan menenangkannya. Kunal yang baru datang heran melihat nandini yang menangis dan Raj yang menenangkannya. Dia bertanya pada orang yang berdiri di dekatnya. Orang itu menjelaskan apa yang sudah terjadi. Salah satu peserta konferensi merasa kesal dan menyuruh manager menuntut Raj dan Nandini karena mengganggu jalannya konferensi. Rajdeep meminta maaf atas nama istrinya, "dia tidak menyadari apa yang dia lakukan." Setelah berkata begitu, Rajdeep membimbing nandini pergi.

orang yang tidak puas. Dia berteriak, "apaakah konferensi bisa mulai lagi setelah minta maaf?" Kunal menenangkan orang itu, "ayolah, dia tidak melakukan itu dengan sengaja. Tidak ada yang siapapun yang di rugikan, hanya basah kuyub saja kan?" Merek amengangguk. Kunal meminta oarang-orang untuk berpikir positif, setidaknya sekarang mereka tahu kalau alaarm api di hotel telah di uji coba dan sangat efisien. Orang-orang setuju. lalu Kunal mengajak peserta konferesni kembali ke ruang konferensi dan melanjutkan apa yang sempat terhenti.

Raj membawa Nandini ke kamar. Dia mengambil kursi dan menyuruh Nandini duduk. Nandini minta maaf. Raj menyahut lembut, "tak apa sayang. Duduklah!" Nanadini menurut, dia duduk. Raj menawari air. Nandini menggeleng. Raj memaksa, "minum. kau shock kan? Air bagus untuk meredahkan shock." Raj menuang air kedalam gelas 
dan menodorkannya pada nandini. Nandini berkata kalau dia tidak sengaja melakukan itu. Raj tertawa, "tidak masalah. Minum air ini.."Nandini menerima gelas berisi air itu dan meminumnya. Saat Nandini sedang minum, tiba-tiba raj mencekik lehernya hingga gelas terjatuh dan pecah. Nandini tersedak dan gelagapan.

Dnegan nada geram Raj bertanya mengapa Nandini membuatkan cake untuknya dan berkeliaran dengan lilin menyala? Nandini coba untuk memberontak. raj tak memberinya kesempatan. Dia sangat marah, dan ingin mencari cara untuk menyakit nandini. Raj melihat AC di dinidng. Dia melirik jahat kearah nandini sambil membantin, "kemarahanku akan terlampiaskan."

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode