-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 7 bag 2

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 7 bag 2 Kunal gelisah dalam kamar mandi. Berkali-kali dia melihat jam tanganya, "kenapa dia tidak datang untuk membujukku? Apakah dia lupa kalau aku sedang marah?" lalu terdengar panggilah Mauli, "hallo tuan, apakah segalanya baik-baik saja di sana? Apakah aku harus mengirimkan minuman?" Mauli tergelak, "sayang!"

Kunal mareah, "apa yang lucu?" Mauli menyahut, "lucu? tak ada yang lucu. Aku sedang menunggu dirimu memecahkan record lamamu. Ini hampir 1 jam, kurang dua menit.." lalu mauli mengambil buku pura-pura baca. Kunal membuka pintu kamar mandi dan menonggolkan kepalanya, "kurang 2 menit? Kau pikir mudah duduk dalam kamar mandi? Apalagi kalau sedang marah..." Mauli tertawa geli. Kunal masih kesal, "..dan yang bikin aku marah tidak mencoba untuk meredakan marahku, membujukku.. tapi malah menertawaiku."

Mauli berkata, "sayang, aku tidak menertawaimu. AKu sedang serius membaca buku." Lalu kunal keluar dari kamar mandi, "benarkah? aku marah padamu dan kau membaca buku." Mauli melihat jam tanganya dan terlonjak, "wow..kunal!" Kunal menghampiri Mauli dengan kesal. mauli berjingkrak kegirangan, "kau memecahkan record lamamu. Ini record baru.." Kunal tak mengubris perkataan Mauli. Dia merebut buku yang di pegang Mauli. Mauli coba menghindar, "hei, kau keluar dari kamar mandi, jangan sentuh aku!" 

Kunal berhasil merebut buku Mauli. Mauli coba merebutnya kembali. Keduanya bergulingan di lantai. Setelah berusaha cukupkeras, akhirnya Mauli berhasil merebut buku itu dan tertawa gembira. Kunal menampel buku dari tangan mauli. Buku melayang, selembar foto terlempar keluar lalu buku jatuh di lantai. Mauli tidak menyadarinya. Kunal dan Mauli sama-sama menatap buku itu dan berebut untuk mengambilnya. Kunal kalah. Mauli berhasil memegang buku. Dengankecewa, Kunal duduk bersandar di kaki tempat  tidur, tak jauh dari foto. Mauli terperanjat. Kunal herna melihat reaksi Mauli. Dia menoleh kearah yang di tatap Mauli. Saat melihat foto tergeletak, Kunal bergegas hendak mengambilnya. tapi Mauli lebih cepat. Dia berhasil meraup foto itu lebih dulu dan menyembunyikan di dadanya. Kunal menindih mauli untuk merebut foto itu. Tapi Mauli mengeluh kesakitan. Kunal menghentikan aksinya dan bertanya dengan khawatir, "apanya yang sakit?" Mauli menunjukan tangannya sambil tetap memegang foto itu. 

Kunal ingin melihat foto itu. Mauli berkata kalau itu rahasianya. Kunal tahu kalau itu foto teman mauli. Mauli menyembunyikan foto itu dalam laci dan menguncinya sambil berkata kalau selama ini dia tak pernah menyembunyikan apapun dari Kunal, kecuali yang satu itu, karena dia tak ingin membicarakannya dan terkenang kenangan pahit itu. Kunal membujuk Mauli untuk membagi ceritanya agar bebannya berkurang. Mauli termenung sejenak. lalu dengan jenaka dia menghampiri Kunal, "wow... bravo tuan Kunal. Anda telah menyembuhkan saya dengan ramuan rumah yang manjur. tapi bagaiman akau tahu kalau itu foto temanku? Bisa jadi itu foto kekasih gelapku atau pengagumku.."

Mauli melangkah menjauh sambil menahan senyum, "... apa yang akan kau lakukan?" Kunal menghampiri mauli dan memeluknyadari belakang, "apa lagi yang bisa ku lakukan selain menembaknya?" Mauli pura-pura kaget, "kau itu dokter, mau mengambil nyawa orang? Dokter itu menyelamatkan orang, Kunal. Kau tak boleh melakukan itu.." Kunal membalikan badan mauli. Keduanya berhadapan. Kunal bertanya, "lalu apa lagi yang akan ku lakukan jika seseorang mencuri hidupku?" Mauli tertawa. Kata Kunal lagi, "lagipula, hanya aku yang ada di hatimu, tak boleh ada yang lain. Kau mengerti?" Mau bertanya, "benarkah?"

Kunal mengangguk takin, "ya, dan kita berdua tahu, tidak ada orang ketiga. kau hanya mengarang cerita. jadi, katakan padaku, mengapa kau menyembunyikannya?" mauli menatap Kunal dengan sendu, "kunal,..." mauli mendorong Kunal agar didik di tepi ranjang. lalu mauli berjongkok di hadapannya dan berkata, "...jika kau tahu aku menyembunyikannya, kenapakau terus bertanya? AKu tak pernah menyembunyikan apapun darimu. AKu juga tidak menyembunyikan hal ini, hanya saja aku tak ingin membaginya, karena itu akan mengingatkan aku pada semuanya. Itu membuatku terluka.." lalu Mauli berjanji, bahwa suatu saat, di waktu yang tepat, dia akan memberitahu Kunal segalanya. Kunal setuju untuk memberi ruang pada mauli.

Mauli hendak bangkit. tapi Kunal memegaangi tanganya. lalu Kunal emnarik tangan mauli hingga keduanya jatuh bertindihan di atas tempat tidur. Mauli meminta kunal melepaskan dirinya, karena ada pekerjaan yang harus dia lakukan. Kunal mengejek Mauli karena hanya memikirkan soal kerja saja. Mauli balas memgejek kunal karena berpikir tentang bercinta saja. Kunal menyangkal, "jadi kau pikir aku menahanmu utuk mengajakmu bercinta?" Mauli balik bertanya, "memangnya?" Kunal duduk di tepi tempat tidur, "aku menahanmu karena punggungku gatal, aku ingin kau menggaruknya." mauli memukul punggung kunal. lalu dia mengaruk punggung kunal sesuai intruksi yang di berikan.

Nandini membuka pintu. Seseorang dari klinik mengantarkan test pack kehamilan. Nandini memberikan uang pada petugas itu dan mengambil barang pesanannya. Nandini menyimpan barang itu dalam tas dengan sembunyi-sembunyi takut ketahuan rajdeep. Rajdeep bertanya siapa yang datang? Nandini berbohong, "seseorang dari apotik mengantarkan obat. Aku memesan obat sakit kepala. Mungkin pergantian musim membuatku sakit." Rajdeep meledek nandini, "kau menyalahkaan musim. kau kan tidak punya otak.." Nandini menghela nafas.

Rajdeep mengawasi Nandini dengan seksama, lalu menyuruhnya mendekat. Dengan was-was nandini mendekat. Rajdeep menatapnya penuh selidik. Nandini gugup. Rajdeep bertanya, "mana kunci mobilku?" Nandini menjawa, "aku tidak punya... maksudku aku tidak menyimpannya.." rajdeep memotong, "aku tahu kau tidak memegangnya, bisakanh kau carikan untukku?" Nandini mengiyakan dengan cepat dan mulai membuka laci-laci untuk mencari kunci mobil Rajdeep. rajdeep terlihat tak sabar. Dia melihat tas Nandini dan merogohnya, "mungkin kau simpan dalam sini.."

Nandini kaget campur cemas. Dalam hati, Nandini berdoa, "ya tuhan, semoga rajdeep tidak melihat tespack itu. kalau tidak akan timbul masalah..."


Penulis

Popular Posts

Daftar Episode