-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 17

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 17. Nandini mengajak Rajdeep meninggalkan klub malam dengan wajah cemas ketakutan. Rajdeep yang kesal mencengkeram lengan Nandini dan berkata, "wanita gila! AKu yang telah memgirimmu padanya." Nandini terperanjat kaget. Rajdeep mengatakan kalau dia memiliki kesepakatan bisnis dengan Makhija, "bisakah kau melakukan sesuatu dengan baik? Apakah kau akan mati jika kau melayaninya? kau membuat hidupku sengsara. kau tak bisa melakukan sesuatu dengan baik!" 

Nandinimenatap Rajdeep dengan kaku. Dia dalam keadaan Shock. Melihat itu rajdeep mendorong Nandini dan mengusirnya, "pergi sana!" Nandini tak bereaksi. Dia masih sangat shock. Rajdeep kesal, "kau tak mudah paham kan?" Rajdeep menarik tangan nandini yang shock dengan kasar. Nandini menurut seperti kerbau di colok hidungnya.

Mauli dan Kunal masih bersantai, ketika hp Mauli berdering. Mauli melihat siapa yang memanggil, "dari rumah sakit." Kunal menyuruhnya mengangkat, "mungkin panggilan darurat.." Mauli menurut, "hallo..." terdengar suara perawat di seberang yang memberitahu suatu kondisi darurat. Sebelum sempat mauli memberi intruksi, hp mati karena lowbat. Mauli cemas, "aku harus pergi, sayang. Ada keadaan darurat. Tapi bagaimana tempat ini jauh dari rumah sakit." Kunal berjanji akan mengantarkan Mauli secepatnya. Keduanya segera berpakaian dan bergegas pergi.

Saat sudah di mobil, Mauli minta maaf karena tidak bisa memenuhi janji yang baru saja dia ucapkan. Kunal menenangkan, "tak apa. Kau akan pergi untuk menolong orang. Aku mengerti sekarang. Hidup kita akan seperti ini mulai sekarang. Kita harus membuat ruang untuk orang ketiga." Mauli tertegun.

Rajdeep melajukan mobilnya dengan kencang. Nandini masih shock dengan kenyataan bahwa rajdeep menjual dirinya demi bisnis. Ucapan Rajdeep dan Makhija kembali terngiang di telinganya. Nandini berguman ngeri, "tidak. Itu tidak benar..." Nandini menanyai Rajdeep dengan gugup, "Rajdeep, ini bohong kan? kau mengatakan ini karena marah kan? kau tak melakukan hal seperti ini kan?" Rajdeep membentak Nandini, "diam! Kau bicara tanpa henti. Kau membuatku kesal sekarang." lalu Rajdeep mengakui kalau apa yang di katakan makhija benar, dia memang mengirim nandini pad Makhija. Nandini kembali shock. Dia menatap Rajdeep dengan tatapan horror.

Sementara Mauli kaget dengan ucapan Kunal tentang orang ketiga, "siapa orang ketiga ini?" Kunal dengan wajah serius menjelaskan kalau orang ketiga ini selalu datang dalam hubungan suami istri. Mauli bertanya dengan tidak sabar, "siapa?" Kunal menjawab, "...pada siapa kau selalu pergi. Cinta keduamu.." Mauli menyela, "aku cuma pergi bekerja sayang.." kunal menjawab, "ya itu. Kerja! Cinta keduamu! Yang selalu merusakkan acara romantisku." Mauli menarik nafas lega dan protes, "Kunal, kau ngomong kosong. kau membuatku takut. Kupikir, siapa orang ketiga diantara kita?" Kunal tersenyum  dan mengajak Mauli berangkat.

Nandini menatap rajdeep dengan tatapan tak percaya. rajdeep menegurnya, "kenapa kau menatapku? Mentalitas orang desa! hal seperti ini lumrah di kota besar. Oraang biasa melakukan hal seperti itu demi membuat nama, terkenal dan uang. Smeua orang di kota ini membuat uang dengan cara ini... bukan tiba-tiba bisa makan. Seseorang harus berkorban untuk mendapatkan sesuatu. Aku suamimu kan? Selain tuhan, tempat kau memuja? untuk siapa kau puasa dan melakukan ritual setiap tahun? AKu memerintahkanmu untuk menghabiskan waktu bersama makhija, tapi kau menolakku..." 

Rajdeep mengingatkan nandini kalau tentang hutang yang di milikinya, "sudah ku bilang kalau kita akan hancur kalau kita kehilangan Makhija.." Nandini menangis dalam diam. Rajdeep sangat geram, ".. kenapa kau setuju saat aku memintamu membantuku? Kenapa kau berjanji akan menolongku? AKu mengirimmu kesana dengan izinmu kan? tapi kau... tapi kau ingkar. kau mengkhianati aku. Mentalitas orang desa! tahukah kau? berapa besar kerugian yang kuderita karena dirimu?" Rajdeep berkat akalau makhija adalah harapan satu-satunya tapi sekarang sudah pergi. Nandini tidak pernag perduli apakah Rajdeep hidup atau mati, "yang bisa kau lakukan adalah pura-pura menjadi istri yang ideal..."

Nandini menyuruh rajdeep tidak bicara lagi, "bagaimana kau bisa berpikir kalau aku akan mendukungmu melakukan sesuatu seperti itu? Aku ini istrimu! Ibu dari anakmu yang belum lahir! Dan kau membuat kesepakatan itu?" Rajdeep menghentikan mobilnya tiba-tiba. Wajahnya sangat tegang. Nandini menyadari kalau dirinya keceplosan. Nandini menatap rajdeep dengan wajah takut. Kini giliran rajdeep yang kaget. Dia bertanya, "apa yang kau katakan?" nandini menjawab terbata-bata, "aku..." Rajdeep membentak, "apa?" Rajdeep hendak menampar nandini tapi tidak jadi. Dia keluar dari mobilnya. Nandini memohon agar rajdeep menddengarkan dulu.

Rajdeep berjalan cepat memutari mobil. Dia membuka pintu dan menarik Nandini keluar. Dia mencengkeram wajah nandini dengan wajah penuh kemarahan. Karena tak mampu bicara lagi, rajdeep bertanya pada nandini dengan isyarat mata dan wajah. nandini memberitahu Rajdeep kalau dirinya hamil. Rajdeep meninju wajah nandini hingga Nandini hpnya terpental. Nandini tersungkur. Rajdeep menariknya agar bangkit dan mencengkeram wajahnya lagi. 

Kunal dan Mauli tiba di rumah sakit. Mauli melepas sabuk pengamannya dan mengucapkan terima kasih. Kunal berpesan agar mauli menelponnya begitu operasi selesai, "jangan pulang sendiri, aku akan datang untuk menjemputmu. Okay..!" Mauli menyahut, "okay.." Sebelum keluar mobil, nmauli mencium pipi Kunal dan bilang I luv you. Kunal menajwab, "selalu.." Setelah Mauli masuk kerumah sakit, Kunal melaju pergi.

Rajdeep masih mencengkeram wajah nandini ssambil mengamuk, "sudah kubilang, aku tidak ingin punya anak. Kenapa kau hamil tanpa sepengetahuanku?" nandini menjawab dengan suara terbata-bata karena lehernya tercekik, kalau dia akan memberitahu rajdeep. Rajdeep heran mengapa nandini merani menentangnya, "siapa yang mengajarimu?" Rajdeep teringat mauli dan apa yang di pesankan mauli pada nandini di mall.

Rajdeep melepas cengkeramannya di leher nandini dan menjerit, "itu sebabnya dia memintamu untuk menjaga diri dan meminum suplemen? Apakah kau memberitahu mauli?" Nandini ketakutan. Rajdeep mendesak dengan geram, "apa kau memberitahunya?" nandini memohon sambil menangis. Rajdeep mendorong tubuh nandini hingga

terjungkal di pinggir jalan. Rajdeep menghampiri Nandini sambil mencak-mencak karena Nandini memberitahu Mauli tentang kehamilannya tapi berbohong pada dirinya. Nandini merintih. Rajdeep bangkit dan dengan kesal menendang perut nandini. Tubuh nandini menegang. Wajahnya menyiratkan kesakitan yang teramat sangat. Rajdeep tak perduli. Dia melangkahi Nandini dan masuk kemobilnya. Nandini berusaha menekan rasa sakit yangd i deritanya dan memanggil Rajdeep. Rajdeep tak perduli. Rajdeep melajukan mobilkan dan meninggalkan nandini yang tak berdaya di pinggir jalan. Dengan suara lemah, nandini memanggil Rajdeep. Tapi Mobil rajdeep telah berlalu pergi. Nandini merintih dan menangis.

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode