-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 18

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 18. Mauli menelpon Kunal dengan cemas. Dia bertanya di mana Kunal dan kapan dia akan tiba, "bagaimana keadaan nandini?" Kunal memberitahu mauli kalau Nandini hampir hilang kesadaran. Kunal membangunkan Nandini yang sudah sangat lemah. Mauli mendengar teriakan Kunal. Mauli meminta Kunal berjanji agar tidak membiarkan Nandini pingsan. Mauli ketakutan saat membayangkan apa yang akan terjadi jika nandini sampai pingsan. Kunal menenangkan Mauli, "akan aku usahakan. kau bersiaplah! AKu akan mengantarnya padamu!" Mauli meminta Kunal datang secepatnya.

Mobil Kunal terjebak macet. Dia keluar untuk melihat apa yang terjadi. Ada kecelakaan. Dan macetnya begitu panjang. Kunal tak punya pilihan lain selain melanjutkan dengan jalan kaki sambil membopong nandini yang tak berdaya.

Di rumah sakit, Mauli menunggu cengan cemas. Begitu Kunal datang, Mauli menyuruh semua perawat bergerak cepat. Mauli terperanjat melihat kondisi Nandini. Dia coba menyadarkan nandini dengan menepuk-nepuk pipinya, Nandini hanya mengeliat kesakitan. Perawat membawa Nandini ke ruang operasi. Mauli sangat bingung dan gementar. kunal melihat itu dan cemas, "Mauli, kau  baik-baik saja?" Mauli bertanya pada Kunal apa yang sebenarnya terjadi, "semua baik-baik saja petang ini. Rajdeep kemana?" Kunal menjawab, "aku tak tahu, mauli. Bisakah kau percaya? AKu menemukan nandini dalam keadaan ini? Itu juga di jalan sepi. Rajdeep tak ada bersamanya." Kunal berniat melapor polisi. Mauli mencegah, "nanti saja. Sekarang telpon Rajdeep. Dia harus ada di sini..." Kunal setuju, dia berbalik untuk menelpon rajdeep.

Mauli memanggil, "kunal.." Kunal berbalik, "ya?" Mauli merasa kalau dia tak bisa melakukan operasi itu. Dia butuh dokter senior. Kunal melihat Mauli gugup dan gementar dan berkata akan memberitahu resepsionos kalau mereka butuh dokter senior, "tapi sebelum itu, aku yakin kau bisa melakukannya. Yakinlah pada dirimu sendiri.." Kunal memeluk Mauli untuk menenangkannya. Setelah agak tenang, Kunal menyuruh Mauli fokus dan pergi ke ruang operasi. Mauli menurut.

Nandini terbaring lemah. Perawat memakaikan baju operasi pada Mauli ketika Nandini memanggilnya, "mauli...Mauli..." Mauli berlari menghampiri Nandini, "Nandini! Nandini, aku ada di sampingmu.." Nandini meminta Mauli menyelamatkan bayinya, "berjanjilah padaku!" Mauli berjanji, "..aku tak akan membiarkan apapun terjadi pada bayimu. Aku akan melakukan yang terbaik..." Lalu Nandini mengeluh sakit yang amat sangat. Mauli meminta Nandini bertahan.  Perawat memberitahu kalau dokter anestesi datang. Mauli menyuruhnya masuk. Mauli kembali menyemangati nandini, "ok Nandini, yang kuat ya. tak akan terjadi apapun. Ok..."

Rajdeep menelpon dr Makhija untuk minta maaf atas nama istrinya. Menurutnya Nandini adalah gadis desa dengan pemikiran sempit. Rajdeep meminta kesempatanm "aku akan memperbaiki semuanya. Dia akan datang menari untukmu..." Sepertinya Makhija marah. Rajdeep meminta Makhija bersabar, "Nandini sangat berharga, kau pasti menikmatinya..." Lalu rajdeep berteriak memanggil, karena Makhija memutus panggilannya. 

Kunal menelpon Rajdeep.  Rajdeep sedang menuang minuman dan kesal melihat telpon Kunal. Tapi dia tetap mengangkat telpon itu dan menyapadengan ketus, "ya?" Kunal memberitahu Rajdeep situasi darurat. Dia menyuruh rajdeep datang ke rumah sakit secepatnya di manapun dia berada, "Nanadini mengalami kecelakaan.." Rajdeep kaget. Kunal memberitahu kalau kondisi Nandini sangat serius, "aku akan memberimu alamatnya.."

Rajdeep pura-pura bertanya, "apa? Dimana kecelakaanya? bagaimana bisa terjadi?" Kunal menjawab kalau dirinya tidak tahu, "kita harus segera melapor ke kantor polisi. Agar kita tahu dengan jelas." Rajdeep tersentak kaget. Kunalmeminta Rajdeep datang secepatnya. Rajdeep tak menjawab. Dia mematikan hpnya. Kunal terlihat heran.

Rajdeep cemas, "apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau Nandini membuka kaleng yang penuh ulat di depan polisi? Mereka pasti akan menangkap aku. Aku harus pergi atau tidak?" Rajdeep bingung dan berada dalam dilema.

Di ruang operasi, dokter senior memberitahu Mauli kalau Nandini mengalami pendarahan internal yang parah, "ini sangat rumit. Kita harus menghentikan kehamilan." Mauli tertegun. Dia teringat kebahagiaannya saat mengetahui Nandini hamil. Bahwa dia dan Nandini di pertemukan untuk malaikat kecil yang di kandung nandini. Mengingat itu semua, Mauli menolak saran dokter senior dan berniat untuk menyelamatkan ibu dan anak. Dokte rsenior mengalah, "baiklah, kita coba.."

Begitu operasi di mulai, Mauli terlihat gugup dan gemetar. Indikator menunjukan penurunan tanda kehidupan. Dokter senior mengingatkan Mauli kalau mereka tak bisa menahan bayi dalam dalam kandungan lebih lama lagi tanpamembahayakan hidup nandini. Mauli memberitahu dokter senior kalau dirinya telah berjanji pada nandini untuk menyelamatkan bayinya. Dia meminta waktu. Dokter senior meminta Mauli berpikir praktis. Mauli tersadar. Dokter meminta alat operasi yang di pegang mauli dan menyuruhnya menyingkir. Mauli tak punya pilihan lain selain menurut. Operasi di teruskan oleh dokter senior.

Tak lama kemudian, Nandini sudah di pindahkan ke ruang perawatan. Mauli menjenguknya. Nandini yang terbaring lemah memanggil Mauli, "Mauli..." Mauli menatap Nandini dengan wajah dipenuhi rasa bersalah. Nandini menanyakan anaknya. Mauli tak mampu menjawab. Nanadini berusaha untuk bangkit. Mauli berlari menghampirinya dan menidurkannya kembali. 

Nandini kembali bertanya, "anakku baik-baik saja kan? Kau sudah berjanji padaku bahwa kau akan menyelamatkan anakku. AKu hanya percaya padamu." Mauli tak sanggup menjawabnya. Nandini menduga Mauli marah karena dia bertanya hal seperti itu pada dokter terbaik. Nandini berkata, "kau bukan hanya dokter terbaik, tapi kau juga bibi dari anak ini. Maafkan aku mauli, karena menanyakan hal ini. Jawab aku, Mauli!" 

Mauli tak mampu menahan tangisnya, dia tersedu dan meminta maaf, "maafkan aku...! Aku..." Mauli memeluk nandini dan meletakkan kepalanya di perut nandini sambil menanggis. Dia memohon maaf karena tak mampu menyelamatkan anaknya. Mauli menggenggam jemari Nanadini dan memberitahunya kalau hidupnya dalam bahaya jadi dia terpaksa melakukan itu, "tolong maafkan aku! Kumohon! AKu telah gagal, nandini. Aku telah gagal.."

Nandini menitikkan airmata, "aku telah lebih dulu gagal sebelum dirimu. Aku tidak mampu berjuang untuk anakku." <auli mengusap airmatanya dan bertanya bagaimana semua itu bisa terjadi? Nandini tertegun. Mauli meminta nandini menatapmatanya dan bertanya, "kau mengalami pendarahan yang sangat hebat. Bagaimana bisa? Apa yang terjadi padamu? Siapa yang melakukannya? Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini?"

Nandini teringat apa yang telah di lakukan rajdeep padanya. Tubuhnya gemetar. Mauli bertanya, "insiden apa yang terjadi padamu? nandini, kau terkapar di pinggir jalan. Mengapa kau sampai terkapar di situ? Rajdeep kemana? Ku mohon! beritahu aku nandini?" nandini hanya mampu menangis sedih.

Rajdeep datang kerumah sakit. Dia menghampiri meja resepsionis dan bertanya tentang nandini. Resepsionis hendak membeirtahu tentang Nandini ketika Kunal datang. Sapa Kunal, "hi rajdeep.." Rajdeep menjabat tangan Kunal dan menanyakan keadaan nandini, "di kamar mana dia di rawat?" Kunal menjawab, "kamar nomer 204.." Sebelum beranjak, Rajdeep bertanya apakah kunal sudah memberitahu polis? Kunal menggeleng, "belum. kau tidak ada disini dan Nandini tidak sadarkan diri.." Rajdeep bertanya apakah ada yang menemani nandini? Kunal menjawab, "mauli ada bersamanya.."

Rajdeep melangkah pergi setelah memastikan kalau Nandini di rawat dilantai dua. tapi Kunal memanggilnya, "Rajdeep.." Rajdeep membatin kesal, "kenap adokter ini memanggilku lagi?" Kunal mendekat dengan wajah perihatin, "ada kabar buruk..." Rajdeep cemas, "aku harap nandini baik-baik saja.." Kunal mengiyakan, "dia baik-baik saja. tapi doktor tidak berhasil menyelamatkan bayinya.." Rajdeep merasa lega karena masalahnya telah lenyap. Dia menjawab dengan casual, "siapa yang bisa mencegah nasib, dokter? kami bisa punya anak lagi nanti. Biar aku menemuinya dulu..." Rajdeep bergegas pergi. Kunal heran dengan reaksi rajdeep.

Rajdeep membuka pintu kamar Nandini dan berdiri di tengahnya. Nandini ketakutan melihat rajdeep. Rajdeep cemas kalau nandini memberitahu Mauli tentang semuanya. Dia membatin, "hidupku akan hancur..."

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode