-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 18 bag 2.

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 18 bag 2. Mauli melihat reaksi nandini. Dia menoleh. begitu melihat Rajdeep, Mauli bergegas bangkit dan menghampiri Rajdeep. Lalu tanpa di duga, dia menampar rajdeep dengan keras. Rajdeep marah, "beraninya kau menamparku ..lagi?" Mauli menjawab tak kalah geramnya, "ya. kau manusia rendah. Seharusnya aku menamparmu berkali-kali. AKu benar ketika aku menamparmu sebelumnya. Juga hari ini. Cukup sudah melodramamu, rajdeep. Cukup!!"

Rajdeep berkata kalau Mauli telah membuat kesalahan besar. Mauli mengaku, "aku telah membuat kesalahan besar karena telah membiarkan nandini tinggal bersamamu. Tapi tidak lagi. kaubukan manusia, kau binatang! kau tinggalkan istrimu di tengah jalan biar meninggal?" Rajdeep menatap Nanadini. Nandini mennagis ketakutan. Mauli semakin geram, ".. kau lakukan ini ketika dia sedang hamil? kau tidak punya rasa kemanusiaan.."

Rajdeep menyela, "jangan menceramahiku! Nandini adalah istriku. Ini masalah kami berdua, dan kami akan menyelesaikannya. Kau jangan ikut campur." Rajdeep hendak menghampiri Nanadini. Mauli merentangkan tangan untuk menghalanginya, "kau jangan berani melihat dia.." Rajdeep protes, "kenapa?" Mauli tidak akan membiarkan Nandini bersama Rajdeep, "mengerti kau?" Rajdeep bertanya, "siapa kau berani menghentikan aku?" Rajdeep menyerobot masuk. Mauli menahan dada Rajdeep dengan tanganya, "aku dokternya. Kau tak bisa membawanya kemanapun tanpa izin dariku!"

Nandini menangis mendengar pertengkaran Mauli dan Rajdeep. Rajdeep berkeras, "Nandini istriku dan dia akan pergi bersamaku!" Mauli bertahan, "apa kau tak dengar? Sudah kubilang, dia tak akan kemana-mana..." Rajdeep menatap Nandini dan mengajaknya pergi sambil mengancam, "kalau kau tak ikut denganku hari ini, maka aku tidak akan membiarkanmu masuk kerumahku lagi. Ayo!" 

Mauli menghalangi rajdeep, "kau sudah melakukan drama ini 8 tahun lalu, Rajdeep? Tapi hari ini, tidak akan terjadi lagi. Pertama-tama kau harus menjawab pertanyaanku. Kenapa nandini terkapar di pinggir jalan? Apa yang terjadi padanya? Dan di mana kau saat itu?" Rajdeep berkacak pinggang, "siapa kau? Apakah kau polisi? Kau ini jaksa sehingga aku harus menjawab pertanyaanmu? Minggir!" Sekali lagi Rajdeep mengajak nandini pergi. Dia menghampiri Nandini. mauli tidak lagi menghalanginya. Mauli mengancam akan memanggil polisi. Rajdeep tertegun.

mauli mengancam, "aku akan memberitahu polisi kalau Nandini di temukan terkapar di pinggir jalan. Dia mengalami pendarahan dan tidak sadarkan diri. Dan luka dalamnya sangat mematikan. Lagi pula, polisi harus di beritahu tentang kasus ini." Rajdeep menghampiri Mauli dan balik mengancamnya, "ancamanmu tidak membuatku takut. Dan aku tidak takut polisi. Telpon mereka sesukamu!" lalu Rajdeep mendekati Nandini dan mengajaknya pergi. Mauli berlari menghalangi Rajdeep, "tidak boleh. AKu ini dokternya nandini. AKu tak akan membiarkan dia peri, bahkan jika dia menginginkannya.."

Rajdeep mendorong mauli, "minggir kau!". Mauli balas mendorong rajdeep dan menyuruhnya keluar dari kamar, "keluar! Sekarang juga!" Rajdeep menatap Nandini dengantatapan menuduh, "kau membuat aku di hina? Memang amsalah besar kalau kau sampai keguguran? kehamilanmu baru 2 bulan. Kenapa begitu banyak drama dan duka cita untuk itu? Ayo pulang nandini! Kita akan buat anak lagi. Ayo nandini!"

Mauli merasa jijik mendengar apa yang di katakan rajdeep, "aku malu mengatakan kalau manusia rendah sepertimu telah menjadi suami sahabatku. Keluar!! Pergi sekarang juga!" Mauli menunjuk kearah pintu dan mengusir Rajdeep. Rajdeep menjawab, "aku hanya akan pergi, kalau bersama Nandini!!" Mauli menyahut tegas, "Nandini tidak akan pergi kemanapun!"

Rajdeep menatap Nandini, "nandini, aku akan menghitung sampai 3, jika kau tidak ikut denganku, maka bersiaplah untuk menangis di sisa hidupmu!" nandini menatap rajdeep dengan tatapan bingung dan takut. Mauli menatap Rajdeep kesal. Rajdeep mulai menghitung, "1..." nandini tidak beranjak. Rajdeep menghitung lagi, "2! Nandini Rajdeep Thakur!" Nandini mencoba untuk bangkit dengan susah payah. Mauli cemas. Dia menatap rajdeep. Rajdeep menatap Mauli penuh kemenangan. Mauli menghampiri Nandini yang terduduk di ranjang dan berkata, "Nandini? Ap ayang kau lakukan? kau tidak akan pergi dengan lelaki menjijikan ini lagi. kau tak boleh mengulang kesalahan yang kau buat 8 tahun lalu..."

Nandini berusaha bangkit dan turun dari tempat tidur. Meski mauli menahannya. Rajdeep menyerigai penuh kemenangan. Mauli berusaha membujuk nandini, "Apa yang kau lakukan? Nandini, kau jangan pergi dengan dia. Nandini dengarkan aku!" Rajdeep tersenyum. Mauli meminta nandini agar tidak terperdaya dengan kata-kata Rajdeep.

Nandini minta maaf pada Mauli, "maafkan aku!" Mauli tertegun pasrah. Rajdeep tersenyum lebar. Mauli tidak percaya dengan apa yang akan di lakukan nandini. Mauli melepas pegangannya pada nandini dan mundur dengan perasaan kecewa dan sedih. Rajdeep senyum mengejek. Nandini dengan suara terbata-bata meminta maaf, " maafkaan aku. Karena tidak mempercayaimu 8 tahun lalu. Kau benar waktu itu... juga sekarang."  Mauli tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Harapannya muncul. Sementara rajdeep tersentak kaget dan melotot kearah nandini. 

Nandini berkata kalau kali ini dia akan mengambil keputusan yang tepat. Mauli memeluk Nandini. Keduanya bertangisan. nandini meminta mauli mengusir Rajdeep dari kamarnya. Rajdeep tercengang tak percaya. Rajdeep mendekati Nandini. Nandini ketakutan dan memeluk Mauli dengan erat. Rajdeep mengancam, "Apakah kau sudah hilang akal Nandini? Aku ini suamimu! Jangan dengarkan dia!" Mauli menyuruh Rajdeep mendengarkan apa kata istrinya dan keluard ari kamar itu. Tapi Rajdeep tak mau. Dia bertekad akan membawa pergi nandini bagaimanapun caranya. 

lalu Rajdeep menarik Mauli dari nandini dan melemparkannya. Mauli tersungkur. Rajdeep segera melepas jarum infus dari tangan nandini dan menariknya pergi. Mauli berlari menghalanginya. Ketiganya saling dorong dan saling tarik. Rajdeep menarik Nandini ke pintu. Mauli mendorong Rajdeep agar melepaskan nandini. Dengan tenaganya yang kuat, Rajdeep mendorong Mauli keluar kamar. Mauli terjengkang keluar kamar. Kunal menangkap tubuh Mauli di saat yang tepat dan membentak rajdeep dengan geram, "Rajdeep!"

Kunal membantu Mauli berdiri denganbaik. Lalu dia menatap Rajdeep. Rajdeep balik menatap Kunal sambil masih memegangi nandini yang berdiri terbungkuk menahan sakit. Rajdeep dan Kunal saling pandang..... 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode