-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 20 bag 2

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka 20 bag 2. Mauli bertanya pada Kunal yang telah kembali, bagaimana kaca mobilnya bisa pecah dengan sendirinya. Kunal menjawab kalau itu tidak pecah dengan sendirinya, "seseorang memecahkannya!" Mauli kaget, "siapa?" Dengan tegang Kunal menjawab, "anak-anak ditempat ini..." lalu dia tertawa melihat Mauli ikut tegang. Mauli mendengus kesal. Kunal mengingatkan mauli kalau waktu kecil mereka juga melakukan itu, "anak-anak itu pasti sedang main kriket, seperti kita dulu..." mauli menyesalkan hal itu karena mereka harus mengeluarkan uang untuk memperbaikinya. Kunal meminta Mauli agar tidak memberitau nenek berapa banyak uang yang akan mereka keluarkan, "kalau nenek tanya, bilang kalau asuransi yang akan membayarnya." 

mauli menyela, "tapi asuransi tidak mau menggantinya. Kerugian yang besar.." Kunal mengiyakan, "asuransi memang tak mau menggantinya, tapi kerusakan itu membuat banyak keuntungan." Mauli heran, "apa untungnya?" Kunal menajwab, "aku akan naik mobil yang di kemudikan sopir. Apalagi sopirnya adalah seorang wanita cantik." Mauli terheran-heran. baru kemudian dia tersadar kalau yangd i maksud Kunal adalah dirinya."oh, kau mau menumpang mobilku?" Kunal tertawa, "kau pintar sekali. AKu akan duduk santai di mobilmu sementara kau menyetir. AKu akan meletakkan kakiku di dashboard mobilmu sambil mendengarkan musik." Kunal berkata begitus ambil membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan mengangkat kakinya.

Mauli memukul kaki Kunal sambil berkata, "kau akan duduk sambil mendengarkan musik atau memberiku intruksi seperti instruktur mengemudi?" Lalu Mauli menidurkan kata-kata Kunal, "Mauli kita harus tiba di rumah sakit sebagai dokter, bukan pasien. Ambil kiri! Mengapa kau ambil kiri Mauli? Salip! Kenapa kau menyalip?" Kunal tertawa mendengarnya, "apakah aku sangat menggangumu?" Mauli mengangguk, "ya. Sangat! Kau membuatku gila. Aku hilang kesabaran!" Mauli berbalik pergi, tapi Kunal menarik tangannya. Mauli terjatuh di ranjang. Kunal segera memeluknya, "dan kau! Membuat aku gila. Aku mencintaimu!"

Mauli mencubit pipi Kunal, "karena kelucuanmu kau tidak menjadi sasaran kemarahanku.." Kunal mengedipkan matanya. Lalu Mauli mengajak Kunal pergi karena dia harus membantu 2 kelahiran hari ini, "aku ingin ambil cuti, tapi.... Aku tak ingin meninggalkan nandini sendirian." Kunal meminta Mauli tidak mencemaskan nandini, "dia akan istirahat. Ibu akan menjaganya."

Ibu sedang memasak di dapur bersama Pramila. Pramila asyik bergoyang sambil mendengarkan musik. ibu memanggil Oramila, pramila tidak mendengar. Ibu menarik headset dari telinga Pramila dan memarahinya karena masih mencuci sayur. Pramila beralasan kalau sayur sekarang sangat kotor. Ibu merua menyerah. Nandini datang kedapur. Ibu mertua menyapanya, "apakah kau merasa lebih baik setelah beristirahat? Apakah kau butuh sesuatu?" Nandini menawarkan bantuannya. Ibu mertua sangat senang. Ibu bertanya apa yang bisa di lakukan nandini? Nandini ingin membantu memotong buah. Ibu dengan senang hati mempersilahkan. Ibu mertua menunjukan pada nandini apa yang di butuhkan. lalu nandini mulai memotong buah untuk bahan salad. Dia memotongnya dengan seni. Ibu mertua dan Pramila terkagum-kagum melihatnya.

Kunal dan Mauli datang. Keduanay kaget melihat Nandini di dapur bersama ibu. Kunal menyenggol Mauli, "lihatlah, ibu dan nandini sudah mulai akrab." Mauli menghampiri ibu dan Nandini dan menuji keduanya, "bagus sekali. Ada 2 master chefs di dapur hari ini. Ap ayang kalian buat chef?" Nandini menjawab, "aku bukan chef. Bibi shefnya. Aku cuma memotong salad." Ibu mertua hasil kerja Nandini dan menyebutnya karya seni. Mauli membeirtahu ibu merua kalau nandini adalah artis di dapur. Dia juga tukang masak profesional. Masakannay sangat lezat, terutama dhal makhani dan dum biryani, "...ada magic di tanganya.." Ibu menjelaskan kalu itu tanda kemakmuran. Lalu ibu meminta nandini memasak sesuatu. Nandini setuju.

Kunal menyela, "Nandini, aku akan memberimu daftar makanan favoritku ya.." Mauli menertawainya, "haha.. Nandini, abaikan daftarnya. Dia gampang gemuk." Kunal cemberut mendengarnya.  Ibu meminta Nandini memasak satu makanan setiappagi dan sore.  Nandini mengangguk. Mauli gembira, "sempurna sekali." Ibu mengedipkan matanya. Mauli memberi ibu merua ciuman jarak jauh. Ibu mertua mengangguk gembira. Lalu Mauli pamit pergi, "jika kau butuh sesuatu, mintalah pada mama. okay.."  Ibu merua menambahkan, "jangan merasa malu. Kau bisa langsung datang padaku." Nandini mengangguk. Mauli beranjak pergi setelah berpamitan.

Nandini memanggilnya, Mauli..." Mauli menoleh. nandini menghampiri Mauli dan berkata, "ku harap kau tidak merasa buruk jika kukatakan sesuatu.." Mauli cemas, "ada apa?" Nandini memegang tangan Mauli, "tanganmu kosong. Itu tidak baik." Mauli tersneyum dan mengelus pipi Nandini, "Nandu, kami harus melepas semuanya saat melakukan operasi." Nandinimenyala, "tapi, setidaknya kau memakai gelang saat di rumah." Kunal, ibu mertua dan nenek mendengarnya dan menunggu dengan penuh harap. Nandini tahu kalau Mauli tak suka berhias, "tapi tolong pakai inidemi diriku. Tangan wanita yang sudah menikah tidak boleh kosong..." Nandini melepas gelangnya dan ingin memasangkannya ke tangan Mauli. Mauli tidak tega untuk menolak. Dia mengulurkan tanganya. Nandini memasangkan gelang itu di tangan Mauli. Kunal, ibu mertua dan nenek merasa takjub melihatnya. Lalu nandini dan Mauli berpelukan. Mauli pun pamit lagi. Nandini kembali ke dapur untuk melanjutkaan kerjanya. Nenek tersenyum manis kearah nandini. Sepetrinya nandini telah mencuri hati nenek dan Ibu mertua.

Nandini memeriksa hpnya. Ada pesan masuk. Nandini membuka pesan itu, foto Rajdeep di dekat mobil Kunal. Nandini cemas. Lalu Rajdeep menelpon nandini. Dengan gugupo nandini menerima telpon rajdeep. Rajdeep menyapa dengan santai, "hallo nyonya, apaa kabarmu, sayang? Bagaimana rumah barumu? Kudengar kau masuk kerumah dengan penuh kesombongan." nandini memohon pada rajdeep agar tidak menganggu Mauli dan Kunal serta keluarganya, "jangan balas dendam pada mereka.." Rajdeep menjawab kalau itu hanya sekilas, "ledakanyang sebenarnya akan terus berlangsung secara perlahan. Nimati saja.." Nandini menangis, "jangan. Kumohon jangan lakukan ini..."

Rajdeep tertawa, "hohoho... sayang, kau menangis? Teruslah menangis. Karena kemanapun kau pergi, kerusakan akan terus mengikutimu. Dan orang yang telah menampungmu akan hancur. Tunggu dan lihatlah!" nandini terisak. Rajdeep gembira, "menangislah lebih keras. AKu tak bisa mendengarmu..." Lalu Nandini menutup panggilan Rajdeep. Nandini mengusap airmatanya dan coba menenagkan dirinya yang gemetar. Tapi rajdeep menelponnya lagi. Nandini mebolak panggilan itu dan mematikan hpnya. Nandini sangat tegang dan berkata dalam hati, "Rajdeep telah merusak mobil Kunal hari ini. Dia mungkin melakukan sesuatu yang lain besok. Aku tak boleh menjadi masalah pada Kunal dan Mauli. Aku tak mau..."

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode