-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 28

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 28. Mauli sedang berbaring sembari melamun. Kunal datang dan menyapanya, "hei.. kenapakau belum ganti baju? Apayang kau pikirkan sayang?" Lalu Kunal ikut berbaring di samping Mauli dan menggenggam tanganya. Mauli memiringkan badan menghadap kunal. Kunal memuji cara Mauli menangani nandini, "tidak mudah menggabungkan kembali hati yang patah..." Mauli berkata kalau nandini telah memalui begitu banyak kesulitan, "Sangat mudah untuk seseorang berada di sana. Tapi sangat sulit untuk bangkit setelah terpuruk. AKu belum pernag menghadapi masalah seperti yang di hadapi nandini. Dia telah banyak menderita.."

Kunal menyahut, "tapi sekarang, kau ada bersamanya. Dia akan mencoba memulai hidup baru dengan bantuanmu. Demi dirinya sendiri.."  Mauli menyela, "untuk itu, keranjangd aftar akan menolong dia dan aku..." Mauli bertanya pada Kunal, kata apa yang di tulis nandini lalu di coretnya itu, "apa yang sudah dia tulis?"

Nandini melamun sambil memegangi buku daftar. Dia mengelus permukaan buku di mana ada kata yang di coret. Nandini terbayang kenangannya bersama Rajdee.
Kilas balik menunjukan nandini yang sedang menyuguhkan makanan di meja untuk Rajdeep. Rajdeep menyaopanya, "Nandini, ku dengar kau sangat pandai menari..." Nandini mengiyakan sambil tersenyum, "ya, aku sangat suka saat kecil." lalu Rajdeep menyuruh Nandini menari, "sudah sebulan sejak pernikahan kita. Ini satu bulan pernikahan kita..."

Nandini setuju, "ya, aku pernah belajar Bharatnatyam.." Nandini meletakkan piringnya di meja. Lalu dia akan mulai menari ketika Rajdeep menyela, "Nandini, Siapa yang akan menikmati Bharatantyam sekarang ini? Lakukan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang baru..." Nandini binggung, "tapi aku hanya belajar itu..." Rajdeep menepuk jidatnya dengan kesal, "ya tuhan! Nyonya, kenapa kau bicara tentang hal yang sama? Mengertilah dengan mood suamimu..." Lalu Rajdeep menunjukan hadiah yang dia beli untuk Nandini. Nandini sangat gembira. Rajdeep melemparkan tas hadiah padanya dan menyuruhnya memakai baju itu sekarang itu.  Nandini menyambutnya dan berkata kalau dia akan memakainya sekarang juga.

Nandini mengeluarkan isi tas dan kaget melihat baju malam yang sexy. Dia melihat isi tas yang lain, tapi ada lagi isinya. Rajdeep menyuruhnya memakai baju itu. Nandini ragu, "aku tak bisa memakai ini..." Rajdeep memaksa Nandini memakainya. Nandini menolak. Rajdeep mulaikasar, "Rajdeep,. aku tak mau memakainya.." Rajdeep berkata kalau dia bertanya apakah Nandini mau memakainya atau tidak, "aku ingin kau memakainya.." Lalu Rajdeep mendorong Nandini ke kamar. 

Setelah sekian lama, Rajdeep memanggil Nandini. Nandini keluar dengan tubuh berbalut sprei. Rajdeep kaget, "mengapa kau menutupi tubuhmu seperti mayat begitu?" Lalu dengan paksa, Rajdeep menarik selimut yang menutupi tubuh Nandini. Nandini menolak. Rajdeep memaksa dan membuang kain itu jauhjauh. Nandini berdiri dengan kikuk. Rajdeep manatap Nandini dengan tatapan penuh kekaguman. Nandini coba menutupi belahan dadanya dnegan rambut panjangnya. Rajdeep tersenyum senang, "kau terlihat sangat menawan..." Dia menyuruh Nandini bergerak seperti ikan yang ingin keluar dari dalam air. Nandini menangis. Rajdeep membentaknya dan mulai bermain kasar.... Kilas balik berakhir.

Nandini menyentuh tulisan itu dan berkata, "menari. Aku sangat suka menari, tapi kau telah tidak menghormati apa yang aku suka. Sekarang aku tidak menyukainya lagi.. tapi mengingatnya sebagai sebuah kenangan buruk.." Nandini memeluk buku daftar itu 

Paginya, ibu sedang memasak di dapur. Mauli menyapa, "selamat pagi, ma.." Ibu mertua tidak menyahut. Dia sibuk dengan pikirannya. Mauli menyapa lagi, "Ma..?" Ibu kaget, "ya.. selamat pagi." Mauliheran, "kenapa ma? Kauterlihat cemas.." Ibu mertua membeirtahu Mauli kalau Prema menelpon dirinya, "dia cemas tanpa alasan. Dia pindah rumah beberapa hari lalu. Dan butuh waktu untuk membereskan semuanya. begitu saja dia bingung. dia benar-benar tak mau mengerti.." Mauli tersenyum, "mungkin dia sangat cemas. Aku menelpon di hari ulang tahunnya, tapi dia tak menjawab..." Ibu mertua bertanya, "kau menelponnya di pagi hari kan?" Mauli mengangguk.

Nenek bergabung, "kau ibunya. Anakmu sedang cemas. Kenapa kau tidak pergi ke Delhi untuk beberapa hari?" Ibumertua hendak menyahut, tapi nenek mulai menyindir, "tanpa alasan dia berada di sini. Tak ada yang membutuhkan dia di sini..." Ibu mertua merasa tersindir. Mauli menatap ibu dengan prihatin. Nenek menyuruh ibu mertua menghabiskan waktu di tempat lain. Ibu mengiyakan, "ya, aku berpikir untuk pergi ke delhi. Nenek gembira, "itu kabar bagus. Apa lagi yang kau tunggu? Pergilah secepatnya. DND, jangan terlambat.." lalus ambil tersenyum geli, nenek memutar kursi rodanya dan pergi.

Mauli bertanya pada ibu mertua apa yang sebenarnya terjadi hingga nenek sangat marah pada ibu? Ibu menyangka, "tidak ada apa-apa, nak. Drama usang menantu- mertua. Jangan khawatir. Mana Nandini? Aku tidak melihatnya sejak pagi.." Mauli menjawab, "dia bagunnya pagi sekali, dia pasti ada di kamarnya.." Pramila memberitahu Mauli dan ibu mertua, kalau Nandini tak ada di kamarnya. Mauli membantah, "bagaimana bisa tidak ada? Pasti ada di kamar mandi.."

Mauli pergi kekamar mandi mencari Nandini. tapi tidak ada. Mauli pergi ke kamar, juga tidak ada. Mauli mencari diseantero rumah tetap tidak ada. Mauli membangunkan kunal dan memberitahunya kalau Nandini hilang. Kunal bergegas bangun dan mengajak Maulimencarinya. Saat keduanya membuka pintu kamar, nandini ada di hadapan mereka. Mauli dan Kunal heran bercampur lega.

Mauli menanyai nandini dengan cemas, "kau dari mana saja nandini? Kau membuat kami cemas." Nandini tersenyum, "kau memintaku untuk membuat daftar keinginan, aku sudah menyelesaikannya. Aku pergi ke kuil untuk meminta restu. Apakah aku melakukan hal yang benar?" Kunal menjawab cepat, "betul sekali. Nandini, kau tak punya batasan di rumah ini. Lakukan apapun yang kau suka..." Mauli menambahkan, "dan jangan berpikir apa yang benar dan salah sepanjang waktu. Dna berhenti untuk meminta izin sebelum melakukan sesuatu." Nandini mengangguk. Kunal mengajak mereka keluardan bersenang-senang.

Mereka pergi ke mall dan duduk di restoran cepats aji. Kunal mengajari nandini cara makan double cheese burger. Nandini menatap sekelilingd an melihat anak-anak makan burger sampai belepotan. Nandini mengurungkan diat nya. Kunal heran, "cobalah! Ini sangat lezat. Kau akan menyukainya.."  Nandini menolak, "tidak. Kau makan yang ini, aku akan pesan yang kecil.." Nandini bangkit hendak pesan burger. Kunal menangkappergelangan tanganya. Saat itu, Sweety dan sumai yang duduk di meja agak jauh melihat. Sweety kaget. Dia mulai menduga yang tidak-tidak, karena kunal hanya berdua dengan nandini dan keduanya berpegangan tangan. Prem yang diatas bicara maalah gagal fokus melihat double cheese burger di hadapan nandini, "aku juga ingin mencoba cheese burger itu.." Sweety menegur prem yang memikirkan cheese burger sementara pernikahan Mauli dalam bahaya. 

Kunal membujuk Nandini agar memakan burgernya. Dia menunjuk ke arah anak yang belepotan saat makan burger dan tertawa. Nandini menyahut, "itulah sebabnya. Anak itu membuka mulutnya dan makan seperti raksasa kecil. Hanya anak-anak yang akan makan makanan seperti ini. Aku tak bisa." Kunal menjelaskan, "itulah seninya! kau menjadi seperti anak-anak ketika memakannya. Ayo ambil burgeritu lalu gigit.." Nandini melakukan apa yang dikatakan Kunal. Tapi tetap tak tega untuk mengigitnya.  Kunal memegangi tangan nandini untuk membantunya menyuap.

Sweety geger melihat itu. Dia berniat mengambil foto mereka untuk ditunjukan pada nenek dan ibu mertua. Tapi sebelum itu terjadi, Mauli muncul sambil membawa nampan berisi burger. Sweety tertegun, "hah??"

Kunal akan mempraktekkan bagaimana caranya makan double cheese burger. Kunal mengambil Burger Nandini dan menggantinya dengan yang lebih kecil. Kunal siap menggigit burgernya ketika nandini meletakkan kembali burgernya di atas meja dan berniat menggunakan pisau dan garfu. Kunal kaget. Dia saling tatap dengan Mauli. Nandini mengiris burgernya dengan pisau. Kunal meminta Mauli memberitahu nandini. Mauli bertindak cepat, "Nandini, tunggu..."

Mauli merapatkan kembali burger Nandini dan menyuruhnya makan dengan tangan. Nandini menerima burger itu tapimenolak memakannya, "aku tak bisa melakukannya. Banyak orang di sini. Apa yang akan mereka katakan?" Kunal melarang nandini mencemaskan orang lain, "itu burgermu. Makanlah denan caramu. Jangan pikirkan apa yang akan di katakan orang..." lalu mereka bertiga berlomba menggigitburger. Kunal memberitahu nandini agar mengigit lai burgernya sebelum yang di mulutnya habis, "itu kesenangan yang sebenarnya. Kau akan menyukainya.." Nandini mencoba seperti apa yang dikatakan Kunal tanpa malu-malu lagi. Sweety melihat itu dengan wajah kesal. Dia yakin pertemanan itu akan membuat Mauli berada dalam masalah.

Begitu sampai dirumah, Sweety menemui nenek dan memberitahu ap ayang sduah di lihatnya, "nenek, aku takut meskipun mereka berteman hari ini, mungkin ada sesuatu besok.." Nenek kaget. Ibu mertua menawari teh. Mauli mengambil gelas dari tangan ibu dan menjelaskan maksudnya. Ibu mertua duduk di sofa mendengarkan. Sweety berkata, "maksudku, Kunal dan Mauli sangat naif. ketika seorang gadis ikut campur dalam sebuah rumah tangga, itu sangat bahagia untuk pernikahan manapun, kan?" 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode