-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga terhibur...

loading...

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 22 bag 2

Sinopsis Silsila Badalte Rishton Ka episode 22 bag 2. Kunal mengocok telurnya. Ibu dan nenek ada bersamanya di dapur. Kunal meminta nenek dan ibu tidak khawatir, "mereka hanya berbagi cerita. Dan tugas kita adalah mengabaikan mereka. Kita hanya melakukan apa yang harus kita lakukan." nenek terlihattidak suka. Kunal mendekatinya, "nenek, Mauli telah melakukan banyak hal untuk keluarga ini. Nandini adalah teman kecilnya. Mauli sangat mencintainya. Tidak bisakan kita membuat ruang untuk temannya di rumah ini? Tidak bisakan kita menahan ketidak nyamanan ini?"

Nenek membantah, "ini bukan masalah kecil. Seluruh masyarakat telah melihat itu." Kunal menyahut, "tapi nenek, kita tidak mencuri apapun. Kita melakukan hal yang benar. mauli wanita dewasa, bukan anak kecil. Dan ini juga rumahnya. Apakah dia tidak berhak membawa temannya tinggal di sini? benar tak ma?" Ibu merua kaget, "kalau emosimu memerasku, maka aku akan berkata kalau aku mendukung menantuku.." Kunal gembira. Nenek mendengus kesal. Kunal merayunya, "nenek?" nenek menjawab, "kalau seisi rumah ini ingin bebuat baik, kenapa aku menghalanginya? Lakukan apa yang kau suka!" Kunal sangat gembira dan mencubit pipi nenek.

lalu hp Kunal berdering. Kunal mengangkatnya dan terlihat gembira. Dia memberitahu nenek dan ibu kalau ada kabar baik. Ibu dan nenek penasaran, "apa?" Kunal tak mau memberitahu mereka. Ibu dan nenek memaksa, "katakanlah.." Kunal tak mau, dia berlari pergi sambil tertawa gembira.

Mauli tiba di rumah sakit. Saat masuk ke kantornya dia kaget melihat keluarga dan kolega berkumpul untuk mengucapkan selamat karena telah berhasil mencapai 100 operasi yang berhasil 100%. Mauli terharu melihat nenek dan nandini juga ada di antara mereka. Mauli memeluk nenek. Nenek berkata kalau ini OMG monent di mana mereka akan selfi dan memotong cake. Tapi sebelum potong kue, kunal ingin memberi ucapan.

Kunal berkata kalau dia mauli akan menjadi dokter ahli, "tapi aku tidak tahu kalau dia akan menjadi dokteryang punya reputasi. AKu tahu Mauli teman wanita yang baik, tapi aku tidak tahu kalau dia akan menjadi menantu yang baik, istri yang baik dan dokteryang baik dan rekan kerja yang baik..." Kunal mengucapkan selamat untuk semua kesuksesan yang di raih Mauli. Dan kunal mengajak semua bertepuk tangan untuk Mauli.

Mauli membalas ucapan Kunal, "terima kasih Kunal, terima kasih. Tapi semua ini tidak mungkin terjadi tanpa doa nenek, kasih sayang ibu dan teh jam 3 malam dari kunal serta antar jemput tengah malam. Dan doa dari teman baik dan dukungan dari kalian semua..." lalu Mauli meminta tepuk tangan untuk semua orang. lalu kunal berkata sebelum gula darah turun, "ayo kita potong kuenya.." Mauli meniup lilin dan memotong kue. Dia mengambil sepoting kue, menyuapkannya pada nenek ibu, kunal dan nandini. Lalu staff berkat akalau potong kue saja tidak cukup. Mereka menginginkan pesta. mauli berkata akan ada pesta, tapi nanti. Kunal memutuskan pesta malam nanti di rumahnya. Mauli keberatan. Dia mengajak Kunal bicara di luar.

Mauli menyesalkan Kunal karena setuju mengadakan pesta malam ini. Kunal heran, "kenapa?" Mauli mengingatkan kondisi nandini yang masih sedih. Dia memberitahu Kunal kalau nandini tak tidur semalaman. Dia merasa sedih untuk nandini yang sedang merasa bersalah karena meningglkan rajdeep dan karen akehilangan bayinya. Mauli meminta Kunal memahami kesedihannya. Kunal menyahut, "kesedihanmu adalah kesedihanku juga. Kita menangggungnya bersama. nandini mendengar semua obrolan itu.

Lalu mauli dan Kunal kembali kedalam. Kunal memberitahu kolega Mauli kalau pestanya di tunda beberapa hari karena mereka ada pekerjaa, "tapi jangan khawatir, aku akan tetap akan metraktir kalian, kita akan makan-makan di luar.." Nandini bertanya, "kenapa tidak malam ini? kenapa makan-makan di luar? Kalau kalian mengizinkan aku ingin mengadakan pesta itu, untuk Mauli..." Mauli melarang. Nandini berkeras. Dia tahu apa yang harus di lakukannya, yang di butuhkan hanyalah izin mereka dan nandini akan mengurus semuanya. Melihat Nandini yang sangat antusias, Kunal setuju dan mengizinkan nandini meyelengarakan pesta dengan di bantu Pramila.

Mauli masih keberatan. Kunal meyakinkan mauli kalau Nandini akan baik-baik saja, "kau tidak melihat matanya yang berbinar-binar? Dia sangat ingin mengadakan pesta untukmu. Dan sepanjang sore ini, Nandini akan banyak tersneyum." Mauli menatap nandini yang terlihat gembira saat bicara dengan nenek dan ibu. Kunal berjanji akan menjaga dan mengawasi nandini. Mauli masih ragu. Dia takut kalau kalau dugaan Kunal salah. Kunal mengingatkan nandini track recordnya selama mereka pacara, "aku selalu bisa membuat para gadis tersenyum..." Mauli mengakui itu dan sedikit tenang.

Rajdeep bicara di telpon dengan dokter Makhija. Dokter Makhija memberitahu rajdeep kalau Kunal mengadakan pesta. Rajdeep menduga itu adalah pesta untuk merayakan kekalahannya. Rajdeep berniat menjadikan kekalahannya sebagai kemenanganga. Dia bertanya apakah makhija akan datang? Makhija belum tahu pasti. Rajdeep memberitahu makhija kalau ada nandini di sana. Nandini dan Mauli teman masa kecil. makhija kaget dan menolak untuk pergi. Rajdeep membujuk Makhija agar pergi dan memberitahukan rencananya. Makhija takut kalau nandini memberitahu semua orang dan mempermalukan dirinya. Rajdeep berkata kalau nandini tidak bisa bicara, "kalau dia bisa, pasti aku tidak akan berada di sini.."

Lalu rajdeep memberitahu makhija rencananya. Makhija heran mendengar rencana rajdeep karena nandini adalah istrinya. Rajdeep tidak masalah. Dia menyemangati makhija bahwa kalau ingin mendapatkan nandini, maka dia harus melakukan itu. Makhija setuju. Setelah percakapan terputus, Rajdeep terlihat senang karena sebentar lagi dia akan mempermalukan Mauli di depan orang banyak... 

Penulis

Popular Posts

Daftar Episode